BACA DI WATTPAD ITU GRATIS, JADI YANG BACA CUKUP VOTE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
.
.
.Suasana rumah sepi sejak keberangkatan Agraven dua jam yang lalu.
Aza duduk termenung di pertengahan anak tangga. Kepalanya bersandar di railing tangga.
Sungguh membosankan hari-harinya. Tidak ada teman bercerita, tidak boleh ke mana-mana. Semoga ia tidak tertekan seperti ini untuk selama-lamanya. Semoga Agraven memberinya sedikit kebebasan.
Suara langkah seseorang mengalihkan atensi Aza. Ia terkejut melihat siapa yang datang.
Aza segera turun dari tangga untuk menemui orang itu. Aza cukup gugup saat orang itu sudah berdiri di hadapannya.
"Hai Aza!" sapanya dengan ramah. Sama seperti sebelum-sebelumnya yang Aza ketahui. Sosok yang sangat Aza Kagumi.
"Hai kak Ludira," balas Aza tersenyum.
"Boleh berbicara sebentar?" tanyanya dengan senyuman masih setia menghiasi wajahnya.
Dengan spontan Aza mengangguk.
Sekarang mereka sudah duduk di sofa. Aza masih tidak menyangka dengan apa yang terjadi sekarang. Ia sudah menjadi bagian keluarga Ludira. Orang yang selama ini ia idolakan di kampus.
"Aza seneng banget bisa bicara kayak gini sama kakak. Aza kagum banget sama kakak," seru Aza membuka suara. Ludira hanya menanggapinya dengan senyum tipis. Namun, senyuman itu seketika digantikan dengan senyum miring di bibirnya.
"Gue ke sini disuruh Raven ngambil sesuatu," ujar Ludira tidak menanggapi cerita Aza. Tatapannya lurus ke depan. Lebih tepatnya ke arah foto yang baru terpajang di dinding satu hari lalu. Foto pernikahan Agraven dan Aza.
"Ambil apa, Kak?"
"Nanti aja. Gue perlu ngomong untuk memperjelas sesuatu sama lo," ungkap Ludira. Ia menarik napas sebelum menoleh ke arah Aza.
Aza mengerutkan keningnya saat melihat tatapan Ludira yang tidak seramah sebelumnya. Ia melihat Ludira sangat berbeda kali ini.
"Perjelas?"
"Lo kenapa mau nikah sama Agraven?" Nada bicara Ludira sudah tidak ramah. Terdapat nada penekanan di sana.
Aza bingung harus menjawab apa. "Memangnya kenapa, Kak?"
"Lo polos banget ternyata. Jadi cewek jangan gampangan!"
Deg
Perasaan Aza cukup terluka oleh penuturan Ludira yang terang-terangan.
Cewek gampangan?
"Kenapa lo mau aja dinikahin sama orang yang nggak cinta sama lo?" tanya Ludira dengan senyuman miring.
"K-kak Agra cinta sama Aza--"
"Dan lo percaya?" potong Ludira tertawa. Ia seakan-akan menertawakan kebodohan Aza.
"Azalea Kananta ... lo lupa Agraven itu siapa?" lanjut Ludira. Ia berdiri, lalu berjalan mengitari sofa yang diduduki Aza dengan tangan dilipat di depan dada. Ia berhenti di belakang Aza, tangannya berpangku pada sandaran sofa. Ia mendekatkan wajahnya di samping telinga Aza.
"Seorang psikopat." Suara sarkas dari Ludira membuat Aza tersentak.
Sebelumnya Aza merasa bingung. Kenapa sosok Ludira sangat berbeda dengan sosok yang sebelumnya ia kenal. Setelah mendengar penuturan itu, Aza mulai paham. Ia menyimpulkan bahwa Ludira tidak senang dengan pernikahannya dengan Agraven.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐆𝐑𝐀𝐕𝐄𝐍
Misterio / SuspensoReady stock📌 Baca keseluruhan terlebih dahulu baru menilai^^ 🔞𝐈𝐬𝐭𝐢𝐠𝐡𝐟𝐚𝐫 𝐝𝐮𝐥𝐮. Psychopath bucin itu cuma ada di wattpad! Contohnya di ceritaAGRAVEN. .... Azalea Kananta, gadis yang pernah didiagnosa mengidap Agoraphobia pada umur 7 t...