02.

268 11 0
                                    

Happy Reading ❤

*****

Saat ini kedua remaja beda jenis itu, sedang bersantai sambil menonton TV dengan posisi Revan yang berbaring di paha Acha.

"Van... nanti kita pulangnya jangan malem-malem ya?."

Dahi Revan mengernyit, mendengar perkataan Gadisnya.
"Kok pulang sih? Nginep disini aja ih, kan besok masih libur."

" Tapi kan kemarin udah Van, pokoknya nanti gue mau pulang, terserah loe mau ikut apa nggak. " Tegas Acha.

" Kamu kenapa sih, dari tadi kok galak banget sama vano? " tanya revan.

" Van... kita udah gede, gak baik kalo kita sering nginep berdua terus. " Jelas Acha.

" Tapi kan.. "

" Intinya loe mau ikut pulang gak? Kalo nggak gue bisa pulang sendiri, pake ojol. " potong Acha.

"Oke fine! nanti pulang." Ucap Revan dengan cemberut.

Melihat ekspresi Revan, membuat Acha gemas lalu mencubit bibir revan. "Ih... Lucu banget sih pak ketua satu ini." Ucap Acha tertawa sambil mengunyel-unyel pipi Revan.

Revan yang melihat Acha, tertawa pun merasa senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Revan yang melihat Acha, tertawa pun merasa senang. Karena melihat Acha tertawa adalah menjadi kebahagiaannya sendiri.

Revan akhirnya bangun, dari baring nya lalu mengusap kepala Acha, sambil tersenyum tulus.

"Cha, jangan pernah ninggalin aku ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cha, jangan pernah ninggalin aku ya?." pinta Revan.

"Kok gitu ngomong nya?."

"Aku cuma takut, kamu lupa in aku kalo udah ketemu sama orang yang kamu cinta." ucap Revan dengan lirih.

Mendengar itu, Acha langsung memeluk tubuh tegap Revan. Acha merasakan bahunya bawah terkena air mata Revan.

"Kamu ngomong apa sih? aku nggak akan lupain kamu van. Kamu.... Pelindungku, kamu sahabat terbaikku, kamu kesayanganku. Mana mungkin aku bisa lupain kamu? Jadi jangan sedih ya?" Ucap Acha sambil mengelus punggung Revan.

Mendengar itu, Revan lantas mengurai pelukannya dan menggegam tangan Acha."Kamu segalanya buat aku. Jangan pernah berubah ya Cha? Aku gak bisa tanpa kamu. Vano udah terbiasa sama Acha."

Cup.. Cup....

Acha mencium kedua mata Revan. Lalu mengusap sisa air mata di pipi revan. "Iya. Acha gak akan berubah. Udah ya jangan sedih lagi. Kesayangan Acha gak boleh sedih."

Tiba - tiba ada suara gaduh dari luar.

"REVAN..... Yuhuuuu paketu bukain pintu dong.... Dedek gio datang nih.." teriak gio.

"Ck, ganggu aja sih." kesal Revan tetapi tetap bangkit, membuka pintu untuk para sahabat nya.

Clek.

"Brisik!. Mau gue bantai loe?" Ucap Revan dengan tajam.

"Rasain, rusuh sih loe jadi orang." Ejek David, cowok playboy yang menjadi inti genk black tiger.

"Apaan sih loe, dasar kutu kupret."

" Eh.. Paketu. Ngomong - ngomong ini kita gak disuruh masuk?" Kata Zio saudara kembar Gio.

"Hmm. Masuk."

"Eh ada neng Acha. Pakabar neng?." goda David.

"Gausah basa - basi deh loe , dasar kadal" balas Acha.

"Bhahaha... Kasihan deh loe, dasar kadal. " ejek Gio.

" Udah makan? " Tanya Juna sambil mengelus rambut Acha.

Revan yang melihat itupun, langsung berjalan kearah Juna dan Acha, lalu duduk ditengah - tengah mereka.

" Apaan sih loe. Modus banget. " ucap Revan sambil menatap Juna.

Juna yang melihat itu, hanya memandang Revan datar.

"Van... Jangan gitu, Juna kan sepupu aku."

"Tetep aja gak boleh!"

"Buset dah, posesip amat sih loe bos. Cuma sahabat juga." ceplos Gio.

" BACOT." Sentak Revan.

" Ngapain?. " Tanya Revan.
 
"Ada yang nantangin, balapan bos ntar malem." jelas Bryan.

Revan mengangkat satu alisnya.
"Siapa?"

"Garel." Ucap juna.

"Oke. Atur aja."

Acha yang mendengar itu pun langsung menatap tajam revan.
"Nggak, ya Van. Gada yang namanya balapan lagi. Apalagi musuh nya Garel. Dia itu licik, gak inget kemarin habis jatuh?." Ucap Acha.

"Cha..."

"Apa? Mau bantah? Oke aku juga gak mau nurut sama kamu lagi." ucap Acha langsung naik ke lantai 2.

"Cha... Dengerin aku dulu cha... NATASHA...." teriak Revan.

"Gimana nih, bos terima gak? Si Acha ngambek loh" Tanya Gio

"Terima, biar nanti gue bujukin Acha. Mending kalian pulang dulu."

"Yaudah, kita pamit dulu bos. Oh iya nanti balapan nya ditempat biasa jam 11." Jelas Bryan.

"Hmm."

Setelah para inti Black Tiger pergi, Revan segera naik ke atas untuk membujuk gadis kesayangannya.

*****

Si cantik Acha😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si cantik Acha😘

Jangan lupa vote and komen yaa..... Ayok ramein biar aku makin semangat nulis nya.

RevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang