"Fiony! Fiony! Fiony!"
Para penonton meneriakkan nama seorang gadis muda, murid yang baru saja menampilkan kebolehan menyanyinya di atas panggung. Hari itu adalah hari diselenggarakannya pertandingan final sebuah kontes bernama Symphony. Kontes itu merupakan ajang adu bakat dalam bidang tarik suara yang selalu rutin digelar dan yang selalu paling dinantikan oleh seantero warga SMA Dandelion, sekolah yang namanya beberapa tahun terakhir melambung tinggi.
Fiony berdiri penuh percaya diri di hadapan orang-orang seisi sekolah bersama dua peserta lain, menunggu pengumuman untuk mengetahui pemenang akhir kompetisi yang sudah berlangsung sejak dua hari lalu itu.
Para juri yang merupakan orang-orang profesional di bidang musik, merundingkan keputusan akhir mereka. Cukup serius dan memakan waktu yang lumayan lama, hingga akhirnya salah satu dari mereka mengambil microphone bersiap untuk mengumumkan hasilnya.
"Baiklah. Setelah berunding dan mempertimbangkan semua aspek yang bisa dijadikan sumber penilaian. Akhirnya kami bisa mengantongi satu nama yang jadi pemenang utama kompetisi menyanyi di SMA Dandelion tahun ini. Jujur, ini agak sulit. Perbandingannya sangat ketat. Sepertinya semua peserta sudah mempersiapkan diri dengan sangat matang. Bagus!"
Para penonton harap-harap cemas menunggu satu nama yang mereka ingin dengar dari juri, layar LED besar yang terpasang di belakang para peserta akan segera menunjukkan nama itu.
"Baik. Tanpa perlu berlama-lama lagi, kami akan mengumumkan satu nama yang menjadi bintang paling bersinar hari ini. Pemenang utama dari kontes Symphony tahun ini adalah ... " para penonton mulai bergemuruh, " ... Fiony Alveria Tantri."
Suasana pun seketika pecah, orang-orang merasa lega dan puas. Saat itu Fiony memang menjadi andalan bagi banyak orang, beberapa minggu terakhir namanya begitu dicintai. Fiony yang pada awalnya sangat pasif, menjelma menjadi sosok yang begitu aktif sehingga mengundang perhatian dan cinta dari banyak orang di sekolah.
Di salah satu bangku penonton, Ibu Shani bertepuk tangan penuh rasa bangga dan kepuasan, bibirnya tersenyum manis, wanita itu adalah kepala sekolah yang menjadi otak dari semua perkembangan pesat di SMA Dandelion. Sejak saat Fiony memenangkan kompetisi hari itu, Ibu Shani memberikan julukan spesial untuk murid yang mendapat perhatian lebih darinya itu, Blossom. Sebuah apresiasi karena perkembangannya yang sangat cepat dan tidak diduga.
Dengan bibir yang terus tersenyum, Ibu Shani berkata dalam hatinya. "Fiony. Ibu bangga sama kamu, akhir-akhir ini kamu bisa tersenyum lebar. Ibu sempat khawatir, tapi keinginan Ibu sekarang sudah tercapai. Semua usaha Ibu nggak sia-sia. Semoga, kesenangan itu ... bisa membayar semua kesalahan Ibu dan sekolah ini."
***
Di suatu siang yang terik, Fiony tengah berada di kantin bersama dua orang teman sekelasnya, Zee dan Christy. Mereka adalah dua orang yang telah menjadi teman Fiony sejak awal gadis itu pindah ke SMA Dandelion sekitar empat bulan yang lalu, dua orang paling dekat yang juga menjadi saksi atas perkembangan pesat Fiony. Banyak hal yang telah mereka bertiga lakukan bersama.
Di kantin, Fiony tentu saja menjadi pusat perhatian, orang-orang berbisik membicarakannya, sesekali pujian pun dilemparkan kepadanya. Melihat semua itu, Zee dan Christy justru merasakan keanehan, mereka merasa temannya itu adalah orang yang benar-benar berbeda dari apa yang mereka kenal sejak awal. Fiony di awal masa kedatangannya adalah sosok yang pasif, tidak suka menjadi spotlight, pribadi yang bisa dibilang mustahil berada di tengah semua perhatian itu, karena memang ia tidak menyukainya. Akan tetapi, satu hal yang paling aneh adalah fakta bahwa Fiony ternyata lupa dengan apa saja yang pernah mereka lakukan bersama, ia juga lupa nama panggilan yang diberikan khusus oleh Zee dan Christy. Gadis itu bahkan lupa dengan masa lalunya sendiri, serpihan kenangan yang seharusnya tidak akan bisa terlupakan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom
FanfictionMendadak menjadi murid top di sekolah membuat Fiony justru dicurigai oleh dua teman dekatnya, Christy dan Zee. Pasalnya ketika baru pindah ke SMA Dandelion beberapa bulan yang lalu, Fiony adalah orang yang mustahil bisa nyaman dengan semua perhatian...