OSIS

89 17 8
                                    

haiii ! jangan lupa vote ⭐⭐

Sekitar jam pelajaran kedua, Pak Sutopo selaku guru olahraga masuk ke kelas IPS-2 yang sedang berlangsung pelajaran Bahasa Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar jam pelajaran kedua, Pak Sutopo selaku guru olahraga masuk ke kelas IPS-2 yang sedang berlangsung pelajaran Bahasa Indonesia.Kelas yang awalnya riuh menjadi tenang soalnya Pak Sutopo juga menjabat sebagai kesiswaan.

"Selamat pagi anak-anak" Sapa Pak Sutopo dengan suara beratnya di tengah kelas.

"Pagi Pak" Jawab anak kelas IPS-2

Pak Sutopo mengeluarkan kertas kecil dari saku bajunya dan membuka lipatannya.Setelah dibaca sebentar barulah ia menatap ke anak-anak kelas yang juga sedang terdiam.

"Saya akan mengambil dua anak dari kelas ini untuk menjadi anggota OSIS ya" Ucap Pak Sutopo, anak kelas uda ketar-ketir masalahnya gak ada yang mau soalnya uda ada Dimas sama Yohan yang ikutan."Baiklah yang pertama Abraham Fabian Ardhana, ini mana anaknya"

Bian mengangkat tangannya dengan lemas, baru saja ia menebak kalo anak cewek yang akan terpilih ternyata malah dirinya sendiri."Saya pak"

"Oke, selanjutnya Kaila Elena Tahira"

Kaila membelakkan matanya padahal masih ada Vallen yang lebih cocok dari Kaila tapi malah dirinya yang dipilih.Mau gak mau Kaila mengangkat tangannya.

"Yasudah nanti sepulang sekolah kumpul dulu, baik saya permisi Bu Bunga" Pak Sutopo menunduk permisi lalu keluar.

Selama istirahat berlangsung Kaila hanya di dalam kelas bersama Lisa karena cuma mereka berdua yang sudah membawa bekal dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama istirahat berlangsung Kaila hanya di dalam kelas bersama Lisa karena cuma mereka berdua yang sudah membawa bekal dari rumah.Kaila tampak malas menghabiskan bekalnya."Kenapa Kai?"

"Hah? lemes aja ikutan OSIS" Jawab Kaila lalu menyendokkan nasi ke mulutnya."Uda gapapa kan ada Dimas, Bian sama Yohan" Kaila hanya mengangguk.

Ponsel Kaila berbunyi, sepertinya ada pesan yang masuk.Ternyata itu dari Jeffrian, iya Kaila dan Jeffrian sekarang lebih rutin mengirim pesan bahkan kadang-kadang mereka pulang bersama.

Jeffrian

Nanti pulang agak telat gapapa?
Aku malah kepilih jadi OSIS nih

𝙧𝙚𝙢𝙚𝙢𝙗𝙚𝙧 𝙢𝙚 ; 𝙟𝙚𝙣𝙗𝙞𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang