Kepada Revanjaya Dharmawangsa
Jika surat ini sampai padamu, berarti aku sudah meninggal.
Apa kabar, Reva? Semoga kau selalu baik-baik saja.
Masih ingat padaku? Ku harap masih. Langsung saja. Aku ingin menitipkan putriku, Annabelle Febriansha Faith padamu. Tolong jaga dia baik-baik. Rawat dan didik dia. Anggap saja sebagai balas jasa karena berkat aku juga kau bisa menjadi seperti sekarang. Masih ingat sebidang besar tanah di belakang rumah pak RT? Benar, orang tuamu menjualnya tanpa sepengetahuanku. Tentu saja untuk biaya universitas dan biaya pekerjaanmu sekarang. Bukan aku bermaksud mengungkit atau meminta ganti rugi. Sama sekali tidak. Semua ini karena aku tidak punya seseorang yang dapat kupercaya selain dirimu.
Ku harap, kau mengerti. Aku menyayangimu.
Semua berkas-berkas penting dan dokumen data diri putriku kuserahkan padamu.
Terimakasih.Kakakmu,
Femilia Shahreza.🌼
Reva pergi ke kota sebelah pada hari Sabtu. Menuju alamat yang diberikan padanya oleh sang pengacara. Dia berangkat subuh hingga dia sampai di lokasi pukul 9 pagi. Di kediaman pak Harison, di ruang tamu. Duduk seorang gadis manis di seberangnya.
Gadis itu menatapnya bulat. Dalam dres polos coral. Kulitnya yang mulus pucat, lebih pucat darinya itu terlihat sangat sempurna. Rambut hitam panjangnya terjulur hingga punggungnya. Poni menutup dahinya dengan sempurna. Tubuhnya kecil dan kurus. Wajahnya bulat dengan pipi cubby, hidung kecil dan bibir yang penuh.
Tidak mirip Femilia. Tapi beberapa bagian tubuhnya jelas menduplikat perempuan sialan itu. Kontur wajahnya, mata itu, hidung itu, bibirnya, pipinya, bentuk tubuhnya. Tapi ekspresi kosong dan tatapan mata itu bukan warisan Femilia. Apalagi warna kulitnya karena kulit Femilia dua tingkat dibawahnya. Siapa ayah gadis ini?
Seingatnya, Femilia kabur dari rumah selepas SMU. Dia bilang dia mencintai seorang pria bule. Bah, dasar perempuan itu! Memaksanya kembali mengingat penyebab ibunya berduka panjang. Setelah itu, tidak sekalipun dia atau kedua orang tuanya mendengar kabar darinya.
Sekian tahun, kabar kematian yang dia dapatkan. Dan "warisan" darinya.
"Ini tuan Revanjaya Dharmawangsa, saudara mami anda" ujar Harison. Dia menoleh antara gadis kecil yang duduk di sampingnya dan Reva di seberangnya.
Sofa ini terasa sangat empuk. Hiasan jambangan keramik dan kristal terletak di beberapa titik dengan bunga hidup segar. Beberapa lukisan yang terlihat mahal juga bergelantungan di dinding.
"Mulai sekarang, paman anda akan bertanggung jawab pada anda" ucap Harison lagi.
"Maksud paman, aku akan tinggal dengannya?" Ucap gadis itu menatap Harison penuh tanya. Suaranya masih terdengar lucu khas anak-anak. Berapa usianya? SD?
Harison mengangguk. "Tuan Revanjaya adalah paman anda, nona Annabelle" jawabnya formal.
Annabelle menatap Reva dengan seksama, sangat lama.
Awalnya baik-baik saja, tapi ditatap dengan wajah sangat serius itu dalam waktu lama membuatnya akhirnya risih juga. "Hai Annabelle," sapa Reva.
"Hm," gadis itu memiringkan kepalanya.
Menjelang siang, Reva langsung membawa gadis itu bersamanya. Dia tanda tangani semua berkas dokumen yang diperlukan. Kemudian dia bawa barang-barang milik gadis itu yang tidak seberapa serta surat-surat penting. Mengendarai mobilnya, kembali pulang.
"Kita akan berhenti sejam lagi untuk makan siang" ucap Reva. Sejak berangkat, gadis itu diam saja. "Atau kau sudah lapar?" Reva meninggalkam kediaman pengacara itu sebelum pukul 12.
Gadis itu menggeleng.
"Ada minimarket di depan, kau ingin minum atau sesuatu untuk dimakan?" Tanya Reva. Gadis itu menggeleng lagi. "Atau kau ingin tidur? Kau lelah?" Gadis itu tidak merespon apapun. Tatapan matanya hanya ke depan atau ke samping sesekali. Baiklah, mungkin dia sedang malas melakukan apapun. Terkadang orang bisa malas hanya untuk sekedar bernafas. Biarkan dia dengan dunianya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Little Girl (END)
Romance21++. Anak kecil silahkan mencari kamar lain. Kisah seorang jejaka yang harus menjaga seorang anak kecil. Bagaimana bisa dia menjaga anak kecil? Kenapa harus dia? Lagipula, anak siapa? Dia memiliki kehidupan sendiri. Bagaimana dia mengatur hidupnya...