Lessons 19 Bukan Anak Kecil

420 56 11
                                    

Selamat atas gelar barunya, mahasiswi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat atas gelar barunya, mahasiswi. Aku ikut berbahagia, makadari itu mobil ini sebagai hadiah. Dengan berbagai pertimbangan rasa sayang dan cintaku padamu, akhirnya kupikir mobil ini paling pantas untukmu Bella. Kecil mungil lucu dan tahan banting. Persis sepertimu. Sekali lagi selamat!

Welcome to a trial for real life. Percayalah kehidupan jauh lebih kejam daripada ini.

Your lovely Uncle

🌸

"Lalu, bagaimana tanggapannya?"

Reva hanya mengedikkan kedua bahunya.

Sudah sekitar satu bulan lebih sejak dia mengantar Bella untuk ospek. Setelah itu keduanya sibuk dengan urusan masing-masing. Saat Reva menegur sang keponakan pun, gadis itu hanya membalasnya dengan pelototan tajam setajam silet. Reva acuh saja, masih banyak hal yang harus dia urus. Kenapa harus bersusah ria menanyakan arti tatapan tajam itu. Selama gadis itu tidak mengeluh, everything is to be okay.

"Aku bertemu bokap Celine. Lo pernah cerita ke dia kita kenal?"

"Kagak," Jawab Reva pendek. Dia masih menekuni ponselnya. Ini hari minggu di penghujung bulan. Banyak laporan yang harus dia setorkan.

"Eh, kemana ponakan imut lo?"

"Ngapain lo nanyak?!"

"Eh, nggak usah ngegas lo ya. Gue nanya baek-baek. Lihat noh, alis lo bersatu kek orang mo demo!" Bantah Erick tegas. Dalam hati dia berujar, akhirnya mata lo nanggepin gue dari tadi. Ponsel lo penting amat!

Tapi tentu tidak dia ucapkan. Dia paham kawannya ini seorang ASN yang sedag dikejar setoran.

Akhirnya Reva meletakkan ponselnya di meja ruang tamu di depannya. Dia lalu kembali menyandarkan punggungnya pada sofa, menghela nafas dalam dengan pendek. "Annabelle lagi main dengan temennya Erick. Dia sudah bukan anak kecil" Ujar Reva dengan mata terpejam. Dia lalu kembali duduk tegak. "Terus, ngomong apa aja kalian?"

Erick menyadari perubahan nada serius itu. "Ya bokapnya nanyain kabar elo. Katanya lama lo nggak muncul" Jawab Erick. Dia menyeruput kopi yang sudah dingin, lalu mengambil potongan bronis diatas piring. Reva bilang sih buatan keponakan tunggalnya pas Reva ulag tahun lusa lalu. Hmm, lumayan enak juga.

Reva kembali menghela nafas dalam namun kali ini lebih panjang. "Gue udah mutusin, Erick" Ujarnya kemudian dengan lirih.

"Lo mutusin dia? Lo pikir kalian masih SMU, pacaran monyet?!" Seru Erick seketika.

Find Little Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang