PAHLAWAN YANG SEBENARNYA

617 34 2
                                    

Obito terdiam, Ia mengerti kesedihan Kakashi. Dan fajar telah datang mengakhiri istirahat malam team Minato...

"Sebentar lagi lukanya akan tertutup,..." ucap Rin yang sedang membalut luka Kakashi. "Tapi kalau kamu banyak bergerak, lukanya akan terbuka..."

"Oke." Ucap Kakashi mengerti.

"Oke, Ayo!!" ucap Minato mengajak murid-muridnya untuk mulai bergerak.
"Oke!!!" sahut ketiganya.

Setelah beberapa saat berjalan, mereka akhirnya sampai di hutan bambu...
"Dari sini, kita berpencar menjadi dua tim. Semuanya, lakukanlah yang terbaik!" ucap Minato. "Kemarin hanya kebetulan musuh bertarung secara individu. Justru sekarang, akan menjadi pertarungan tim. Berhati-hatilah."

"..." mereka bertiga terdiam, tentu saja kata-kata itu agak menurunkan kepercayaan diri mereka. Kemudian Obito membuka keheningan,

"Ayo berangkat,... Pemimpin!" ucapnya. Kakashi menengok ke arah temannya itu seakan ingin memastikan apa yang barusan didengarnya. Rin juga ikut-ikutan menoleh kaget. Minato tersenyum, sementara Obito memalingkan wajahnya.

"Baiklah, ayo!!" Minato menaikkan satu tangannya ke atas dengan bersemangat.

"Baik!!" dan pada saat tangan Minato turun ke bawah,...

"Berpencar!" Syaaatt!!! Syaattt!! Keempat ninja itu berpencar.

Setelah cukup lama berlari, Kakashi, Obito dan Rin sampai di sebuah danau yang dikelilingi oleh batu-batu besar. Danau itu masih berada di dalam hutan bambu itu.

Diantara bebatuan, nampak dua orang shinobi musuh bersembunyi.
"Oi, si Mahiru belum kembali..." ucap salah satu shinobi itu. Ternyata shinobi musuh yang sebelumnya melawan tim Kakashi itu adalah teman mereka, dan namanya Mahiru. "Dia tidak mungkin dilawan oleh anak-anak nakal." Ucap shinobi itu meremehkan tim Kakashi yang lewat.

"Aku yang akan pergi melawan mereka." Ucap shinobi satunya. Kemudian perlahan-lahan tubuhnya menghilang.

Ketika berjalan di atas air di danau itu, tiba-tiba Kakashi merasakan sesuatu. Ia memberi isyarat kepada Obito dan Rin untuk berhenti. Tiba-tiba dari atas mereka muncul banyak musuh, dengan spontan Obito membentuk hand seal (segel);

Jurus Api! Bola Api Besar!!

RRUUUAAARRRR!!! Jurus api Obito membakar musuh-musuh itu, yang ternyata hanya berupa kagebunshin, lagi. Musuh sebenarnya perlahan-lahan muncul di belakang Rin. Ia nampak transparan. Lalu di depan Kakashi dan Obito pun muncul musuh yang lainnya.

Kakashi dan Obito berloncatan diantara pohon bambu yang digunakan sebagai pijakan untuk berpindah dengan cepat untuk menyerang si musuh. Kunai mereka dan kunai musuh saling beradu, TRAANKK!! TRANK!! TRANKK!!

Mereka berdua membalikkan tubuh ketika menyadari bahwa mereka dijebak, Rin sudah berada di tangan shinobi yang bisa transparan(?) itu, nampak terkulai lemas.
"Kami akan membawanya." Ucap shinobi itu.

"Guh!"

"Tunggu!!" teriak Kakashi, namun, BOOFFFTT!! Dua shinobi itu menghilang. Melihat itu, Kakashi hanya dapat terdiam. Namun tidak dengan Obito, Ia berteriak ke arah kepulan asap bekas menghilangnya musuh,

"Kep*rat kau!!" teriaknya.

"Obito, biarkan saja mereka pergi!" ucap Kakashi. Mendengar ucapan pemimpinnya itu, Obito menghentikan larinya.

"Apa!? Apa kau bilang!?" Obito berjalan perlahan ke arah Kakashi, "Kau tidak melihat itu!?"

"Kita berdua akan tetap melanjutkan misi!" ucap Kakashi yang berniat taat pada peraturan dan regulasi, tidak mengulangi kesalahan yang diperbuat ayahnya.

KAKASHI HIDDEN GATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang