18➶

512 66 24
                                    

Felix tersenyum pelan menghampiri mereka berdua bersama dengan dua putranya ketika melihat (y/n) sudah bisa kembali bersama dengan Yuno lagi. Ia bingung antara senang dan juga sedih lantas akan berpisah dengan sang istri yang sangat dia cintai.

Wajah (y/n) benar-benar terlihat sangat cantik di bawah sinar rembulan malam ini. Wanita itu dengan hati-hati mengusap rambut Yuno.

"Masih terlihat cantik seperti dulu..." Gumam Yuno menghela nafas panjang dan menunduk.
"Maafkan aku, aku malu untuk kembali ke rumah."

Wanita itu menggeleng pelan, "Apa yang kau pikirkan dasar bodoh, aku dan Felix selalu mencarimu!" Pekik
(y/n)

Yuno terdiam, raut wajah cantik di hadapannya itu benar-benar terlihat bahagia, walaupun air matanya masih membasahi pipi. Keberadaan (y/n) adalah sesuatu yang sangat berharga baginya.

"Sepertinya misiku sudah selesai, ya?" Sahut Felix berdecak pinggang.

(y/n) sedikit mendongak ke atas dan langsung memeluk erat Felix yang berada di sampingnya, di sambut hangat oleh pria itu.

"Aku tidak bisa berkata apa-apa..." Ucap (y/n) bergetar.

Pria itu memainkan helai rambut sang istri yang masih berada di dekapannya, mengelus pelan surai blonde itu dengan mata lesunya.

"Aku tau itu..." Gumam Felix lirih, "Menurutmu, apa yang sebaiknya aku lakukan?"

(y/n) memeluknya makin erat, menggelengkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Kau tau perasaan itu tidak bisa dikendalikan... Aku benar-benar masih mencintaimu, walaupun kita akan segera berpisah." Kata Felix mencium atas surai sang istri.

"Apa yang terjadi?..." Tanya Yuno bingung dengan tingkah Felix yang mencium (y/n) layaknya sepasang suami istri.

"Maafkan aku sebelumnya, Yuno..." Felix tersenyum tipis, ia sedikit tidak tega untuk menceritakan semuanya kepada sahabat karibnya tersebut.

"Ketika kau Amnesia, aku menikahi istrimu."

Yuno berdegup kencang, ia terbelalak tidak percaya dengan apa yang Felix ucapkan.

"Kau tau kan jika (y/n) waktu itu sudah melahirkan seorang bayi?, aku tidak tega melihatnya mengurus bayi kalian sendirian..."

"Maka dari itu aku menikahinya. Maafkan aku."

Yuno termenung untuk beberapa saat, memegangi kepalanya dengan satu telapak tangan. Tersirat rasa kecewa pada wajahnya.

"Kalau begitu, mari kita bercerai,
(y/n)" Ajak Felix pada akhirnya.

(y/n) menggeleng sesekali terisak, meremas punggung Felix agar tidak melepaskan pelukannya.

"Tidak, itu tidak boleh!" Pekiknya dengan tangisan yang makin menjadi. "Kau sudah menjagaku, mana mungkin aku akan meninggalkanmu."

"Mungkin ini hal yang terlihat sangat konyol, hiks... tetapi aku benar-benar menyayangi kalian berdua."

"A-aku... Aku tidak ingin meninggalkan kalian berdua!"

Felix tersenyum melihat (y/n) yang menangis di pelukannya. Terlihat sangat lucu baginya, rasanya ia benar-benar ingin terus bersama dengan wanita itu,
"hai'~, aku mengerti."

Entah sejak kapan semuanya jadi seperti ini. Yuno menghampiri mereka berdua, menepuk pundak pria yang sedang memeluk sang istrinya.

"Apa kau benar-benar mencintai
(y/n)?..." Pertanyaan konyol keluar dari mulut Yuno.

Felix mendongak keatas melihat langit malam yang terlihat sangat mengecewakan baginya untuk saat ini.

"Entahlah aku tak mengerti... Hanya saja ketika aku melihat kedalam manik kelam wanita ini, aku ikut terhanyut kedalamnya." Ucap Felix tersenyum lebar.

"Maafkan aku jika berbicara seperti ini, tetapi aku benar-benar mencintainya." Sambungnya menatap dalam Yuno.

Yuno mengernyit pelan, ia sedikit membuang mukanya. "Yaa... Mungkin ini karmaku." Gumam Yuno menatap sang istri yang masih menangis di dalam pelukan sahabatnya itu.

Hati Yuno sedikit pedih, "Aku tidak pantas menyuruhmu untuk menceraikan istriku."

Yuno mengingat dirinya yang terasa menyedihkan, "Jadi, ayo kita hidup bersama-sama!"

"Yuno?..." Tanya Felix kaget, (y/n) mencoba untuk menghentikan tangisnya dan melepaskan pelukannya dari Felix, menatap kedua suaminya tidak percaya.

"Apa kau sadar dengan ucapanmu?..." Sahut (y/n) bertanya.

"Aku sangat sadar, jika Felix tidak membantumu saat itu, mungkin kau akan mati rasa dan akan benar-benar membenciku."

Felix makin terkekeh, sedikit rona merah muncul di kedua pipinya.

Adrian dan Gilbert menarik pelan bawah kain baju yang (y/n) kenakan sekarang.

"Okaa-san, apa yang terjadi?" Tanya Gilbert khawatir.

"Kenapa Okaa-san menangis?!" Sahut Adrian.

"Apakah ini ulah Otou-san dan juga paman ini?!" Pekik Adrian emosi.

(y/n) sedikit tertawa, berjongkok lalu memeluk mereka berdua. Sedikit kelegahan sudah mulai muncul di dalam benaknya.

Yuno sedikit terkekeh, "Bukankah kalian yang tadi?" Tanya Yuno.

"Mhm, paman benar!" Seru Adrian. Sementara Gilbert hanya mengangguk pelan.

"Gilbert, kemarilah!" Ajak Felix, Gilbert yang mendengar itu langsung berlari kecil menghampiri Felix.
"Ada apa, Otou-san?" Tanyanya.

"Dia adalah ayahmu..." Katanya sambil mengacak-acak surai hitam Gilber.

Gilber tertegun sejenak, Mata birunya sedikit berkaca-kaca menatap pria di depannya yang ternyata adalah ayah kandungnya.

"Ayahku?..." Gumamnya lirih.

"Gilbert, ya? nama yang ku berikan waktu kau menanyaiku dulu, Felix..."

Felix hanya tersenyum kecil menatap mereka berdua, Yuno membungkukkan dirinya, sedikit melambaikan tangannya kepada Gilbert. "Hai..." Ucapnya canggung.

Gilbert menangis, berlari dan langsung memeluk Yuno dengan sangat erat. Ini pertama kalinya ia melihat ayah kandungnya tepat di depan matanya langsung.

"Otou-san... Otou-san!!!" Teriak Gilbert terisak.

"Hai', sekarang kau bersamaku..."
.
.
.
TBC


• selamat bang Felix udah jadi suami permanennya mbak yeen xixixi •

• selamat bang Felix udah jadi suami permanennya mbak yeen xixixi •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr: Lucy Blueroses on Twitter

FELIX MAU MAKAN AUTHOR GA?!~ga kuat ganteng banget astagaaa💓💓💓💓💓💓💓💓💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FELIX MAU MAKAN AUTHOR GA?!
~
ga kuat ganteng banget astagaaa
💓💓💓💓💓💓💓💓💓

𝐃𝐢𝐬𝐠𝐮𝐬𝐭𝐢𝐧𝐠 (Yuno x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang