"Tidak ada kasus untuk hari ini, Will."
Menghentikan pekerjaan menulisnya, William menoleh kepada sang kakak, Albert James Moriarty.
"Baiklah, Nii-san."
Kemudian Albert meninggalkan ruangan kerja adik angkatnya itu.
Kembali ke hari-hari sebelumnya dimana dia akan selalu berkutat dengan lembar ujian atau pekerjaan rumah dari mahasiswa di kampusnya,
Tak sekalipun William melangkahkan kaki ke luar ruangannya jika tidak menemukan kepentingan suatu apapun.
Namun berbeda dengan hari ini,
Nampaknya ada sesuatu yang berbeda dengan dirinya usai pesta beberapa pekan lalu selesai.
Entah kenapa dia merasa ada hal yang aneh dari dalam pikirannya kali ini.
Dia biasanya hanya memikirkan kelanjutan misi menghancurkan para bangsawan kota London yang korup atau melakukan tindakan tidak terpuji kepada sesama manusia meski mereka berbeda kasta.
Tapi kali ini,
Rasanya Will, begitu panggilan akrab diantara ia dan keluarganya,
Terus menerus memikirkan wanita aneh yang ditemuinya pada saat pesta itu berlangsung.
Dirinya tidak repot-repot mencari tahu siapa gadis itu sebenarnya,
Meski lambat laun, keinginan untuk melindungi wanita yang ditemuinya beberapa pekan lalu itu memang muncul begitu saja tanpa bisa ia hindari.
Karena rasa penasaran yang hebat,
Ia mencoba menelusuri setiap kediaman orang asing di dekat kediaman mereka,
Berharap kalau-kalau dia akan menemukan [Name] di salah satu komplek rumah disana.
Hal itu terus-menerus ia lakukan dalam dua pekan belakangan ini.
Tapi buntu,
Tak sedikitpun tanda-tanda kehadiran akan [Name] dimanapun.
William hampir menyerah,
Sampai suatu kali, ia kembali berhadapan langsung dengan wanita cantik berpakaian serba tertutup dari ujung kepala hingga kaki.
"[Name]."
"Selamat sore, Tuan William." Dengan senyum lebar dia menyambut kedatangan lelaki pirang itu di depan rumahnya yang tergeletak di pinggiran kota, jauh dari kerumunan orang-orang kota London.
"Apa kabar?" Dengan canggung William membuka pembicaraan.
"Alhamdulillah, seperti yang anda lihat, saya baik-baik saja. Bagaimana dengan anda, William-sama?"
Bahasa Arab?
"Saya tidak terlalu baik,..."
[Name] kemudian menatap pemuda pirang itu dengan sedikit cemas.
"Tiada sehari pun terlewatkan tanpa memikirkan dirimu, ms. Zhicca [Name] Alverd."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Berbeda : William James Moriarty
FanfictionBahkan seujung rambutnya tak pantas dilihat oleh Raja Inggris. "Bagaimana denganku?" "Aku ingin kau bersamaku untuk waktu yang lama. [Name]" -William James Moriarty ©️Moriarty The Patriot/Yuukoku no Moriarty