Tidak mudah baginya memahami semua yang sudah terjadi,
Tidak mudah karena dia baru merasakan hal ini untuk pertama kali.
Meski sulit dipahami dan dijelaskan dengan kata-kata,
William tahu, bahwa tujuannya terhadap gadis itu sudah jelas.
Pertanyaannya,
Bisakah Nona itu menerima hal ini?
Dengan segala keraguan, William memutuskan untuk setidaknya dapat mencoba.
Ia lalu kembali mengulang mencari tahu segala hal yang bisa ia dapatkan mengenai wanita pujaannya.
Latar belakang, kehidupan masa kecil, tempat tinggal keluarga, pekerjaan, hingga suatu hal besar yang terasa memberatkan bagi William untuk diketahui.
Agama, ataupun keyakinan milik sang Nona yang sangat terbatas informasinya di Inggris pada saat itu.
Melalui koneksinya di Universitas, Will mencoba bertanya kepada seorang dosen dari negara Arab.
Hasilnya Will benar-benar harus mengetahui dan dapat memahami bahwa apa yang membatasi mereka berdua itu adalah perbedaan besar.
William yang jenius tidak butuh waktu lama agar dapat menyimpulkan bahwa salah seorang diantara mereka harus menyerah pada keyakinannya.
William yakin sekali bahwa Nona itu sangat teguh dengan prinsipnya.
Ini artinya, dia lah yang harus berkorban.
___________
Dilain waktu dia kembali bertemu dengan sosok yang didamba, yakni Nona [Name].
Meski Will tidak tahu apakah wanita tersebut juga menyukainya, tapi dari nada bicaranya dia riang begitu tahu bahwa Will berbicara padanya setelah sekian lama.
"Selamat siang, Nona." Sapa William sembari tersenyum tipis.
"Selamat siang, Tuan William."
Mereka berbincang sekenanya, meski orang-orang tetap berlalu-lalang di jalanan.
Mereka tidak merasa terganggu.
Sampailah ke sebuah topik, dimana William merasa ia harus segera menyampaikannya,
"Nona, bila kamu tidak keberatan, apa kamu bersedia menikah denganku?" Begitu singkat, cepat dan tepat kalimat itu diucapkannya.
Sang Nona yang terkejut lalu berkata,
"Apakah Tuan bersedia menerima keyakinan saya?"Hening sejenak setelah [Name] mencoba melihat ketulusan pada mata pria terhormat ini. Dia tidak melihat keraguan apapun, dan [Name] pun percaya bahwa William pasti sudah memikirkannya.
Setelah berpikir, dia kembali melanjutkan,
"Tuan harus segera menemui orangtua saya dan melamar secara resmi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Berbeda : William James Moriarty
FanfictionBahkan seujung rambutnya tak pantas dilihat oleh Raja Inggris. "Bagaimana denganku?" "Aku ingin kau bersamaku untuk waktu yang lama. [Name]" -William James Moriarty ©️Moriarty The Patriot/Yuukoku no Moriarty