"Kesimpulan yang sangat menarik, Nii-san." Kagum William.
"Kita belum pernah membicarakan hal seperti ini sebelumnya bukan? Bagiku kau bahkan tidak tertarik untuk membahasnya." Albert lalu duduk di kursi.
"Ya, setelah aksi kita selesai, aku berniat pergi dari London dan mati di tempat lain, jika memungkinkan." William bertopang dagu, memandang kejauhan.
"Mengapa tidak memulai hidup baru, Will?" Albert berpendapat.
William menoleh,
"Lalu menikah dengannya? Tidak terima kasih, tapi bahkan wanita itu tidak nampak tertarik padaku." Sahut William merendah.
"Kau sudah menanyainya secara langsung?" Tanya Albert.
"Tidak, ini hanya deduksiku saja." Jawab William singkat.
"Setahuku, kita tidak pernah bisa membaca pikiran orang yang kita cintai. Kamu bisa saja menduga hal yang salah." Albert berusaha meyakinkan adiknya.
"Ya, setidaknya mungkin aku punya kesempatan jika demikian." William menjawab lagi sembari merenung.
"Kalau begitu pikirkanlah lagi, aku pergi dulu." Albert lalu beranjak pergi dari ruang kerja William.
Aku lebih tertarik ingin mengetahui latar belakangnya.
William lalu memulai harinya dengan membaca buku-buku bernuansa arab, sampai suatu saat dia menemukan buku unik, atau kitab mungkin lebih tepatnya, tersimpan rapi di atas rak buku miliknya, karena belum pernah dibaca.
Berjam-jam ia habiskan demi memahami seluruh isi buku itu, dia berusaha menarik kesimpulan akhir.
Kau dan aku sangat berbeda, Nona.
William kemudian menutup buku itu, menyelesaikan bacaannya lalu kembali menaruhnya, meski demikian tidak ia letakkan kembali di atas rak, ia justru menyimpan kitab itu di dalam laci meja kerjanya.
Hari-hari berlalu, William dan kakak-adiknya sudah kembali ke rutinitas mereka, William mengajar di Universitas, Albert kembali ke militer dan Louis bertanggung jawab atas kenyamanan hunian mereka.
Louis mulanya heran mengapa William tampak lebih diam dari biasanya, namun ia berusaha menutupi rasa khawatir itu dengan menyibukkan dirinya.
Kak Will bahkan sudah tidak keluar rumah pada sore hari.
Begitu pikir Louis. Ia mengira ada sesuatu yang salah dengan perempuan yang pernah mereka bicarakan saat itu, tapi dia tidak tahu, apakah yang sebenarnya sedang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Berbeda : William James Moriarty
FanficBahkan seujung rambutnya tak pantas dilihat oleh Raja Inggris. "Bagaimana denganku?" "Aku ingin kau bersamaku untuk waktu yang lama. [Name]" -William James Moriarty ©️Moriarty The Patriot/Yuukoku no Moriarty