Rosemary terus men- dribble bola nya, berusaha membiasakan bola besar nan berat itu di tangannya.
Merasa sudah lelah, Rosemary membawa bola itu menuju ke salah satu bangku panjang yang terdapat di ujung lapangan.
(Disc: lapangan indoor)
Rosemary meneguk air mineral yang ia bawa sebelumnya dan hanya menyisakan setengahnya.
Beberapa menit lagi, waktu untuk berlatih akan usai dan semua siswa akan di bubarkan.
Sekarang, siswa/i tengah beristirahat sejenak.
Siena tiba-tiba menghampiri Rosemary dan duduk di sampingnya, "wuuuu!!! kau pantas membintangi adegan film romantis, Rosemary! interaksi mu bersama dengan kak Damian sungguh... fyuhh!!!" Siena nampak heboh dengan ucapannya sendiri.
"benarkah? apakah aku bisa menjadi artis?!"
Siena menatap Rosemary datar. Apakah Rosemary tidak mengerti maksud ucapannya dan malah menjadikan gadis itu merasa percaya diri?
"ah sudahlah," pasrah Siena.
Damian berjalan ke arah Rosemary dengan senyumannya.
"ingin berlatih bersama ku di lain hari?" tawar Damian.
Rosemary tentu saja mengangguk antusias akan tawaran Damian, "tentu!! bagaimana jika hari minggu?"
"oke! minggu!"
Damian melirik botol yang di pegang Rosemary, "bolehkah aku meminta minum mu? air minum ku habis,"
Rosemary melirik botol yang tengah ia pegang, "tapi ini baru saja aku minum. bagaimana kalau aku belikan ke kantin?!"
"it--"
Ucapan Damian terpotong saat seseorang menyodorkan botol minum kepadanya.
Rosemary, Siena dan Damian bersamaan menatap gadis yang tengah melemparkan senyuman manis nya itu.
"ini untuk mu!"
Damian menatap gadis itu tanpa ekspresi, "tidak usah."
"bukan kah tadi kau bilang jika dirimu haus?"
Damian akhirnya menerima botol itu dan meneguk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me 18+
Roman pour Adolescents(Warning! Terdapat adegan pemaksaan, kekerasan, posessive, dll) Damian memiliki beribu kesempurnaan di mata orang lain. Kekayaan yang melimpah, ketampanan, kecerdasan, keramahan, dan rasa peduli yang tinggi terhadap orang lain membuat banyak orang m...