The Hidden Land

Pearly Land

Pantai pasir putih menjadi landasan kaki manusia. Pepohonan hijau menjulang menyelimuti bukit dan gunung tertinggi di pulau itu. Kabut menyingkir, menampakkan keindahan Pearly Land dan anak pulaunya. Kicauan burung dan binatang lain menjadi musik indah setiap pagi dan sore hari.

Bangunan istana berdiri kokoh di puncak gunung. Kedai-kedai penjual berbaris rapih mengikuti jalur yang terbuat dari perpaduan batu berwarna abu tua. Rumah-rumah warga menyebar di sekitar istana sampai ke tepi pantai, membuat warna natural batu alam sebagai pondasi rumah menjadi dominasi warna di pulau itu.

Kereta kuda pengangkut hilir mudik dijalan kota. Juga para pemetik teh di kaki gunung dan nelayan pinggir pantai menjadi rutinitas di sana. Negeri yang indah nan makmur karena dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana dan ratu yang dermawan. Rakyat sejahtera karena perjanjian dalam bidang ekonomi yang baik dengan orang-orang luar pulau.

Emas, intan, permata, dan mutiara menjadi faktor pendorong utama bagi kemakmuran negeri itu. Itu karena pemanfaatan yang baik oleh pemerintahan. Setiap pedagang antar pulau diperbolehkan untuk berdagang menjelajah samudra, namun tetap ada kebijakan mengenai dilarangnya orang asing yang bukan keturunan pulau itu tinggal disana.

Ada faktor yang selalu menjadi bahan pertimbangan raja dan ratu menerapkan kebijakan itu. Pearly Land, walaupun hanya seluas negara Singapore, tapi memiliki sumber daya alam yang sangat mumpuni. Terlebih, saat raja dan ratu mulai menyadari tempat mereka berpijak adalah sumber emas dan intan.

Jika orang asing mengetahui rahasia ini, tentu saja akan menjadi ancaman bagi rakyat negeri itu. Perebutan emas dan intan akan terjadi, pertumpahan darah dimana-mana. Dan hal terburuk yang mungkin bisa terjadi adalah keruntuhan negeri Pearly Land.

Dan benar saja, saat ini, Pearly Land hanya tinggal cerita...