[End] Raja Iblis dipaksa menjadi orang suci (Fantasi Barat)

6

kembali
Raja Iblis dipaksa menjadi orang suci [Fantasi Barat]
disederhanakan
mempersiapkan
mematikan lampu
Besar
Tengah
kecil
bab Lima

    Ophelia memiliki tidur paling nyaman di hari-hari sejak dia bertemu mimpi buruk.

    Dia tidak jatuh ke dalam kegelapan untuk waktu yang lama, tetapi diselimuti cahaya.

    Ophelia melihat pasar yang berkembang, mendengar kicauan burung yang ceria, dan mencium aroma bunga yang segar.

    Semuanya persis seperti yang dia bayangkan tentang tampilan cerah itu.

    Dia berjalan melalui jalan-jalan dan gang-gang dan kembali ke rumahnya - itu bukan lagi sebuah pondok kayu sederhana, tetapi digantikan oleh dua townhouse.

    Nenek Eugene melihatnya dari kejauhan dan menyapanya dari taman, menepuk kepalanya dengan penuh kasih seperti biasa.

    Dia berkata: "Opel, kamu berhasil."

    Ophelia secara bertahap bangun dari mimpinya sambil tersenyum.

    Namun, yang menarik perhatiannya adalah warna ungu tua.

    Ophelia menggosok matanya dan mendapati dirinya dengan bingung ditutupi dengan rambut hitam panjang.

    ...Siapa ini yang tidur di sebelahku... Ophelia mengerutkan kening dengan ketidakpuasan, menopang dirinya di lengannya, dan duduk dari tempat tidur.

    Rambut hitam yang menghalangi pandangannya jatuh dan berhamburan di bahu lebar pria itu.

    Ophelia mendorong selimut sutra di tubuhnya, dan terkejut oleh angin dingin yang bertiup melalui jendela yang sedikit terbuka.

    Pikirannya terbangun oleh hawa dingin, dan dia tiba-tiba merasa ada sesuatu yang salah. Dia melihat ke bawah dan tercengang: Saya, mengapa, tidak, memakai pakaian! !

    Dada rata dan dua titik merah muda yang terangkat di atasnya semuanya menunjukkan bahwa situasinya tidak biasa - pikiran tenang Ophelia membeku sesaat: siapa yang bisa memberitahunya apa yang terjadi? ? Bukankah dia seharusnya bersiap untuk belajar sihir ringan di Katedral Brolis?

    Saya, ditusuk ke tubuh pria?

    Bukan hanya dia laki-laki, dia juga telanjang/telanjang, dan satu-satunya yang bisa membuktikan identitasnya adalah cincin rubi di jari tengah tangan kanannya - tapi dia mencobanya, dan cincin itu tidak bisa diambil. mati.

    Ophelia berubah menjadi hijau: bagaimana mungkin hidupku yang cerah tiba-tiba menjadi begitu malang.

    Dia mengambil sutra hitam untuk menutupi tubuhnya, dan melangkah tanpa alas kaki di atas karpet lembut.

    Penglihatan Ophelia lebih baik dari sebelumnya, dan sebelum dia bisa memikirkan di mana dia berada, dia melihat banyak pakaian dalam seksi berwarna gelap berserakan di tanah.

    Ophelia sedikit tersipu: dia bukan orang yang sangat konservatif, tetapi ini adalah pertama kalinya dia melihat pemandangan agung ini - dia sendiri mengenakan rompi putih kecil.

    Mengontrol tubuh pria itu dan membungkuk, jari-jarinya yang ramping mengaitkan tali bahu berwarna merah anggur, dan mengambil pakaian dalam yang cangkirnya terlihat cukup besar.

    Semburat merah benar-benar merayapi pipi Ophelia. Dia mengangkat tangannya untuk menyentuh hidungnya, tetapi dia tidak tahu sakelar apa yang dipicu, dan kamar tidur yang gelap tiba-tiba menyala, dan lilin putih menyala secara otomatis satu per satu.