"Sini kasih ke aku aja tsana, jangan kamu yang bawa. Berat. Kan kata bunda, aku aja yang bawa." Anak laki laki dengan baju rajut yang terpasang rapih, mencoba mengambil alih barang yang berada di tangan anak perempuan di depannya.
"Ih ngga usah anca, aku aja. Aku kuat. Ayooo jalan." Jawab anak perempuan tersebut, sambil berjalan tegap dan mengabaikan ucapan terakhir anak kecil laki laki tersebut.
"Jangan tsana nanti kamu jatuh."
Bruk.
Anak laki laki itu sepontan menutup mulut menggunakan kedua tangan miliknya.
"Kan sudah aku bilang apa, aku saja, kamu ngeyel tsana. Liat sekarang, barang kita berdua jadi bau comberan gara gara kamu." Ucap anak laki laki tersebut.
"Kamu kok malah nyelamatin barangnya, ngga akunya ancaaa, ini aku juga jatuh ke comberan. Baju aku item, ihhhhh bauuu anca."
"Ga mau, wlee kamu berusaha sendiri."
"Anca tunggu heiiii."
Begitulah kisah mereka, tepatnya kisah kecil yang di warnai hampir setiap harinya tentang kegembiraan, tentang mewarnai dunia lewat imajinasi anak anak.
Bukan tentang dunia yang di warnai oleh kesedihan, duka, suka, dan segala hal problem isinya.
Anta menurut tsana adalah, laki laki penyuka dunia seni, laki laki penyuka rokok, dia peminum. Waktu itu sempat ku tanya padanya.
"Anta, kenapa suka sekali minum alkohol? Kenapa suka ngerokok?" Bukan apa apa, dia hampir setiap hari ngerokok. Untuk meminum? hanya di hari hari tertentu aja.Jawabannya selalu, "Untuk nenangin pikiran yang berisik."
Waktu itu, aku tidak mengerti artinya pikiran yang berisik bagi anta. Aku cuma paham tentang berisik nya saja. Aku tsana salsabila Ramadhani.
]
Menurut gue, tsana itu bacot. Dia itu tipikal cewe yang bawel, cewe doyan makan, cewe yang kalo ketawa itu selalu sambil mukul orang sampingnya. Dan, paling terpenting. Dia karnivora. Pemakan daging.
Dia cewe yang gua suka dari kecil, tapi dia ga pernah tau. Perasaan ini udah berlangsung selama 7 tahun, dan kalo dihitung sama tahun ini, ya, berarti sudah 8 tahun. Lama? Namanya perasaan kan. Tunggu aja. Gua bukan tipe cowo yang asal suka langsung tembak. Ngga, bukan. Gua bukan cowo seperti itu.
Gua juga bukan cowo baik baik kaya yang di ceritain sama tsana. Gua bahkan udah nge Lebihin kata nakal dari yang tsana bilang tadi.
Makanya, gua harus berubah. Berubah si udah, ninggalin club club malam udah, minum juga udah gua kurang in. Yang belum bisa gua tinggalin kegiatan ngerokok gua.
Lo pasti tau lah, tsana gimana kalo tau gua ngerokok kan. Gua Ananta giovanda skalalater.
'Shuttt, jangan bilang tsana kalo gua mau bilang ke kalian. Kalo tsana "belum mandi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ananta untuk tsana
Novela Juvenil8 tahun. Selama itu seorang laki laki menunggu kepastian yang tidak berujung. Tidak tau kapan berakhirnya penantian panjang itu. Hingga, suatu hari. Mereka harus selesai tanpa memulai.