gloxinia

20 4 0
                                    

   Hari ini sangat cerah, sepertinya alam sangat mendukung keinginan Yoora untuk berkeliling pulau ini sekarang. Cuacanya tidak terlalu panas, walaupun matahari terlihat sepenuhnya tapi angin yang berhembus bisa menghilangkan rasa panas yang datang.

    "Apakah ada hewan yang berbahaya disini?" Tanya Yoora yang sedang berjalan di depan Jimin dan sibuk dengan ponselnya untuk mengabadikan keindahan yang ada di pulau ini.

    "Tidak, pulau ini sudah di pastikan aman dari sejak awal makanya memilih yang ini, pada waktu kami melihat beberapa pulau yang ada untuk di beli hanya pulau inilah yang paling aman, ayah sendiri yang memastikannya karena tidak ingin terjadi apa-apa kedepannya" jelas Jimin. Yoora memberhentikan langkahnya, begitu juga Jimin yang berhenti tepat di sebelah Yoora. " Kenapa berhenti?" Tanya Jimin

    "Aku ingin foto disini" ucap Yoora memberikan ponselnya kepada Jimin dan langsung berjongkok di samping sebuah bunga berwarna merah dan terdapat putih di setiap ujung kelopaknya. Jimin segera mencari posisi yang bagus untuk memotret istrinya, setelah beberapa kali dan Yoora sangat puas dengan hasil yang diambil Jimin. "Oiya, ini bunga apa, aku seperti baru kali ini melihatnya" tanya Yoora.

   "Itu namanya bunga gloxinia, ayah yang menanamnya bersama taehyung" jawab Jimin sembari memetik satu bunga tersebut dan meletakkannya di telinga Yoora.

   "Apakah tidak sayang jika di petik? Ini sangat indah"

   "Tidak masalah, apalagi jika sudah bersama dirimu itu terlihat lebih indah" ucap Jimin yang berhasil membuat wajah yoora merona seketika, tanpa membuang waktu Jimin langsung memotretnya dia tidak ingin kehilangan momen indah ini. "Bunga ini lumayan kecil, apa ingin membawanya saat pulang nanti?" Tanya Jimin lagi

    "Aku mau" ucap Yoora spontan dan membuat Jimin langsung tersenyum, ia sudah tau apa yang di inginkan istrinya sejak awal melihat bunga ini.

    "Baiklah sudah, ayo" jimin mengambil beberapa untuk di jadikan bibit, setidaknya itu cukup untuk di jadikan tanaman hias di rumah. Selang beberapa waktu Yoora terhenti kembali "bukankah bunga yang sama?" Tanya Yoora saat melihat bunga yang sama persis bentukannya dengan bunga yang tadi, hanya saja kali ini bunganya berwarna ungu tetapi tetap saja memiliki putih di setiap ujungnya.

    "Iya bunga ini sama, hanya beda warna" ucap Jimin langsung berjongkok dan mengambil beberapa untuk di jadikan bibit lagi

    "Eoh, sayang tanganmu akan semakin kotor " ucap Yoora yang melihat tangan Jimin membawa tanaman tadi.

    " Tidak apa buka masalah besar, lagian kita tidak membawa tempat untuk membawanya" jawab Jimin.

   Langkah demi langkah mereka jalani di sekitar pulau ini, entah sudah berapa banyak foto yang mereka ambil disini. Hari sudah mulai gelap namun bagi mereka baru sebentar saja berkeliling di sini.

   Yoora sempat mendapat daun yang lumayan besar dan memberikan itu pada Jimin untuk meletakkan bibit bunganya, setidaknya itu akan lebih mempermudah Jimin untuk membawanya. Sekarang mereka terlihat seperti orang yang tersesat di hutan, terlihat dari baju mereka yang sudah berbeda, terdapat bercak tanah di mana-mana. Tapi dibandingkan dengan kata berkeliling di pulau ini mereka lebih cocok di sebut mencari bibit bunga di pulau ini.

   Yoora sudah kelelahan seharian di tengah-tengah pulau ini, bahkan mereka makan hanya waktu sarapan tadi selebihnya mereka tidak kembali untuk makan, karena Yoora menolak untuk kembali alhasil Jimin mencari berberapa buah untuk bisa dimakan.

   "Apakah sudah puas hari ini?" Tanya Jimin yang sedang menggendong Yoora di pundaknya, dan kini Yoora yang membawa bibit bunganya.

   "Sangat puas, hari ini melebihi ekspektasi yang aku buat, aku kira kita hanya akan berjalan jalan dan mengambil beberapa foto saja ternyata kita melakukan banyak hal yang lebih menyenangkan" Jawab Yoora.

    Mereka sebenarnya sudah dari tadi keluar dari tengah-tengah pulau namun memilih untuk menikmati matahari terbenam terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah. Saat tiba di depan rumah Jimin menurunkan Yoora dari pundaknya"

   "Sayang lihat, jejak kakimu bukanlah itu kelihatan cantik"

   Krek

   Sebelum Jimin menjawab Yoora ia membunyikan lehernya rasanya sangat lega, tanpa Jimin sadari Yoora Langsung melihat ke arahnya.

   "Apakah sangat lelah?" Tanya Yoora

   "Lumayan" Jimin mengeluarkan ponselnya dan memotret jejak kakinya di pinggir pantai sebelum itu hilang di bawa ombak.

   Jimin menyuruh Yoora untuk mandi terlebih dahulu karena hari akan semakin malam, sedangkan Jimin masih di luar menanam bibit bunga Yoora dalam sebuah ember kecil yang ada di sana karena tidak ada pot bunga disini.

   Jimin masuk kedalam dan langsung mengunci pintu utama, lalu berjalan ke kamar mandi yang terdapat di lantai satu, karena dirinya sudah terlalu kotor jika mandi di lantai dua ia bisa saja meninggalkan jejak kaki yang tidak akan di sukai Yoora :)

    "Sayang apa kau di dalam"? Beberapa menit kemudian terdengar suara Yoora memanggil Jimin dari luar.

   "Iya"

   "Baiklah akan aku ambilkan pakaian ya" ucap Yoora Pergi mengambil pakaian ganti untuk Jimin. Saat kembali dan memberikannya kepada Jimin, Yoora beralih ke dapur dan memasak makan malam untuk mereka.

  

...

   "Hallo"

   "Hallo"

   "Hallo"

   Bip

   "Siapa ayah?" Tanya jungkook saat tidak sengaja mendengar suara tuan Kim yang sedang mengangkat telepon.

    "Entahlah tidak ada yang menjawab, mungkin salah sambung jadi aku matikan saja" ucap tuan Kim. Jungkook hanya mengangguk dan duduk di sebelah tuan Kim. "Lalu bagaimana taehyung sudah ada mengabari dirimu?" Tanya tuan Kim.

    "Belum, terakhir kali hanya saat dia bilang pesawat Suga Hyung telah berangkat lalu dia tidak ada menghubungi ku" jelas jungkook.

    "Kemana dia? Apakah dia menemui temannya atau bagaimana?"

    "Entahlah ayah, Daniel juga sudah mencoba menghubunginya tapi ponselnya mati"

    "Lalu kapan Jimin dan Yoora akan kembali?"

    "Lusa pagi mereka pasti sudah sampai disini jika tidak siangnya "

    "Besok kita harus menemukan keberadaan taehyung terlebih dahulu, jika tidak Yoora pasti akan sangat khawatir"

    "Baik ayah, malam ini kami Juga akan mencarinya "

Savior Or Path Of Destiny? •PjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang