prolog

136 29 10
                                    

   "Pergi kau dari sini! Dan jangan pernah kembali lagi!" Bentak seorang ibu kepada putrinya. Gadis itu hanya bisa terdiam saat ibunya mengusir dirinya dari rumah. Banyak sorot mata yang melihat kejadian ini, namun kebanyakan orang juga hanya bisa diam dan tidak berani berkata apa pun selain melihat apa yang terjadi di depan mereka.


   "Kau hanya bisa menjadi beban disini, kau lihat kakak mu dia bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarga ini sedangkan dirimu, apa yang bisa kau lakukan selain berada di rumah dengan santai" ucap ibunya membuat gadis yang sedang terduduk di tanah halaman rumah itu semakin menundukkan kepalanya dan Hanya bisa menangis dan menangis. Di tambah dengan warga sekitar yang sudah mulai berbicara tetapi bukan membela gadis itu mereka malah setuju dengan perkataan ibunya, karena jujur gadis ini jarang sekali keluar bahkan terlihat di luar rumah dan hanya berada di rumah.

   Warga berpikir jika gadis ini hanya berdiam diri dalam rumah dan tidak melakukan apa pun. Sisi lain mereka tidak mengetahui jika gadis ini selalu disiksa di rumah ini dan di jadikan babu. Ibunya sendiri yang melarangnya keluar dari rumah dan pergi bekerja, ia takut jika gadis ini dapat menyaingi kakak nya.

   Perlahan gadis ini bangkit dan mengambil satu tas yang berisi bajunya, lalu pergi meninggalkan tempat itu dengan kepalanya yang masih setia menunduk malu di depan para warga yang tidak berhenti melirik sinis dirinya.

   Tempat mereka masih bisa di bilang per-desaan untuk saat ini, saat ini gadis itu pergi meninggalkan tempat asalnya dan memilih untuk mulai berjalan perlahan menuju ke arah kota.

   Tanpa tujuan, ia berjalan tidak tahu ke mana arah yang harus ia jalani lagi, ia berhenti di suatu tempat di pinggir jalan, baru saja ia ingin berhenti sejenak. Namun tak lama setelah itu ia di datangi oleh beberapa preman daerah itu yang mengganggu dirinya dan ingin merampas segala kepunyaan gadis itu, saat sedang berusaha merebut tas gadis itu.

     "Hei, jangan ganggu dia atau aku akan menghubungi polisi" ucap seorang lelaki yang entah datangnya dari mana tiba-tiba menghampiri keberadaan mereka.

   Tanpa perlawanan, preman itu pergi meninggalkan gadis itu, lelaki itu menghampiri gadis yang sedang memungut tasnya yang terjatuh.

   "Kau tak apa?" Tanya lelaki itu

  "Tidak, terima kasih tuan" ucap gadis itu

   "Siapa namamu?" Tanya orang itu

     "Kim Yoora"

Savior Or Path Of Destiny? •PjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang