one

100 30 17
                                    

Selarik cahaya bersinar menembus jendela kamar.
Sorotan matahari di pagi hari yang menghangatkan,membuat seorang gadis terpaksa membuka mata dari tidur nyamannya

Ya, dia senja

"Huaaa hari ini akan ada apalagi ya kurasa aku sangat bosan menjalani nya" ucap senja sambil menguap dan di barengi dengan merentangkan kedua tangannya

Iapun beranjak dari tempat tidur untuk mandi dan siap siap berangkat ke sekolah.

Seusai beres semuanya ia turun menuruni anak tangga menuju meja makan untuk sarapan.

Dan disana sudah terlihat sebuah keluarga yang sangat harmonis nan bahagia "ck! sepertinya tanpaku juga mereka fine fine aja gapeduli" ucap senja dengan mata sinis.

"Senja kamu berangkat nya naik ojek aja ya?" Ucap mamah nya senja sambil menuangkan teh ke gelasnya.

"Ko?biasanya aku kan ikut sama papa?terus bintang sih ikut gitu sama papa? jawab senja sambil menduduki tempat duduknya.

"Papa ada meeting kalo nganterin kamu dulu ntar papa telat toh lawan arah juga kan bikin lama, kalo bintang kan searah, lagian ada ojek juga kan sama aja" jawab papah senja kemudian

"ah, yasudah" ucap senja dengan muka pasrah

"kita berangkat dulu ya mah" ucap papah dan bintang

Mereka berdua berpamitan dan keluar duluan menuju ke mobil

Tapi tidak denganku aku masih duduk termenung...

Kenapa kamu senja ko belum berangkat juga?" Puspa bertanya karna anaknya itu belum juga bangkit dari tempat duduknya

"Kenapa si ma aku sekolah nya harus beda sama bintang sekolah bintang bagus sedangkan aku apa?" Ucap bintang dengan nada agak kesal

"Heh kamu ga inget ya kamu itu bodoh nilai aja di bawah rata-rata!
Lagian kamu sebentar lagi juga lulus.
Makanya kamu tuh jadi kaya bintang biar masuk sekolah terfavorit.
Dimana mana tuh adik yang nyontoh kaka, lah ini malah kaka yang harus nyontoh adiknyaa.
Kamu fikir lah tiru adik kamu dia sangat berprestasi di sekolah nya sedangkan kamu manaa!" jawab Puspa dengan nada sama mengimbangi senja.

"Aku bodoh bodoh gini juga anak mamah!" Ucap senja dengan nada lebih tinggi.

Brug* senja menggebrak meja dan belalu begitu saja tanpa berpamitan.

Sesampainya di sekolah langkah kaki terdengar gaduh memenuhi lingkungan SMA Dirgantara.

Semua siswa berlarian secepat mungkin karna bell akan berbunyi lima menit lagi dan gerbang sekolah akan segera di tutup.

Aku berjalan menelusuri koridor sekolah menuju kelasku

Dan sesampainya di kelas aku langsung di sapa oleh chika ia dia sahabatku yang sangat cerewet kita berteman sudah lama sejak SMP.

"Halo neng senja yang sangat amat cantik lusuh amat tuh muka masih pagi jugaa" ucap chika seraya menggoda ku

"Aku kesell sama mamahku pagi pagi kita udah debat males banget" jawab senja sambil duduk di tempat duduknya dan menaruh tas nya di atas meja.

"Emangnya ada masalah apalagi sih ja" tanya Chika dengan muka sedikit kepo.

"Ya biasalah, tadi tuh.."
Belum sempat menjelaskan semuanya tapi bu Riska sudah masuk ke kelas

"Anak anak sekarang pelajaran biologi ya buka buku paket kalian halaman 75" ucap bu Riska menyuruh mereka membuka bukunya.

"Siap Bu" sahut kompak sekelas.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang