Senja masih diam tak berkutik,ia benar-benar kaget mendengar apa yang baru saja di katakan Fatih dengan spontan
Senja membalikkan badannya untuk menatap Fatih, dan Fatih langsung menggenggam tangan senja
"Dua tahun belakangan ini aku mencintaimu setiap harinya,aku terus memendam perasaan ini karna aku takut, aku belum berani ngungkapinnya, tapi tidak untuk sekarang, semakin aku pendam rasa ini semakin tumbuh, aku ingin mengungkapkan semuanya bahwa aku cinta sama kamu senja" ucap Fatih panjang lebar dengan sangat lantang
"Maaf aku gabisa..." Dengan berat hati senja mengucapkan kata itu sambil melepaskan genggaman Fatih
"Jaa aku mohon beri aku kesempatan untuk bisa menjadi bagian hidup kamu" Fatih memohon agar bisa meyakinkan senja
"Saat ini aku gabisa,aku perlu waktu untuk semuanya..." jawab senjaa dengan nada pelan karna tak enak hati menolak fatih
"A-ku harus pulang,b-bayy " ucap senja agak gagu karna canggung
"Baiklah hati hati" pasrah fatih
Fatih menatap kepergian senja yang berjalan menjauh hingga tak kelihatan lagi dari pandangannya
***
Senja sampai dirumahnya masuklah ia kedalam dan menutup pintu nya, namun belum sempat ia melangkah kan kakinya tiba-tiba ada tangan mendarat di pipi kanannya
*Plak
Puspa lah yang menampar dirinya dengan wajah penuh emosi
"Ini yang kamu lakukan pada bintang iya, ini!!"
*Plak
Puspa kembali menampar pipi senja namun yang sebelah kirinya (biar seimbang mungkin?)
"Maksud kamu apa menampar bintang, dan menjambak Jambak rambut nya HAH!!" Puspa berteriak di hadapan wajah senja
"Senja refleks mah, senja gasengaja senja kebawa emosi karna bintang bilang yang engga-engga sama senja" suara senja bergetar menahan air mata yang masih membendung di matanya
"Refleks kamu bilang HAH!!"
Puspa lagi lagi mau melayangkan tangannya untuk mendarat di pipi senja tapi tiba tiba di tahan oleh bintang"Mah udah mah kasian ka senjaa nya, di tambah lagi itu kepalanya masih terluka" ucap bintang memelas
"Lihatlah adik kamu masih aja mau membela kamu" Puspa geram menahan emosinya, rasanya ia ingin melampiaskan amarahnya dengan puas pada orang yang di hadapan nya ini
Senja langsung menatap sinis ke arah bintang
"Ayo mah kita duduk, tenangin dulu hati mamah" ucap bintang sok lemah lembut sambil merangkul Puspa untuk menuju sofa
Dengan posisi merangkul Puspa, bintang melirik ke arah senja dan tersenyum sinis seolah-olah memberi pertanda bahwa dirinya lah pemenangnya
***
Seorang gadis sedang duduk di hadapan cermin ia terus menatapi pantulan wajahnya, dahinya yang terluka dan kedua pipinya memerah bekas tamparan tadi
Senja tersenyum miris melihatnya
"Masihkah aku terlihat cantik? haha" ia tertawa sebisa mungkin untuk menghibur dirinya sendiri
Lalu senja beranjak dari duduknya ia ingin membersihkan badannya karna serasa udah lengket
Seusai beres dengan mandinya senja langsung merebahkan tubuhnya ke atas kasur
ia menatap langit langit kamarnya biarkan terharnyut dalam fikiranya itu, kantuk pun datang dan matanya pun terpejam
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionKenapa harus ada?jika pada akhirnya harus menghilang begitu saja Kenapa harus terlihat indah?jika pada akhirnya harus tergantikan Langit bilang senja hanya singgah bukan untuk menetap karna ada malam yang layak menggantikan posisi nya Apakah boleh...