..

11 1 0
                                    

"emm a-apa yang kau la-lakukan? menjauhlah kau terlalu dekat."

"Hmm, tidak ada aku hanya ingin..." Ucap Kelvin, president of school, matanya menyorot dingin ke arah Alex.

"Lalu? bisakah biarkan aku pergi... Kumohon, kelas akan segera dimulai. jika aku tertinggal pelajaran kau yang akan kubunuh."

"Silahkan pergi, toh aku tidak menghalangi jalan." Kelvin melangkahkan kakinya maju, yang artinya Alex semakin mundur hingga terbentur loker.

Kelvin mendekat wajahnya ke wajah Alex.

"Ap-apa yang kau inginkan? Kumohon menjauhlah..." Alex menutup matanya sambil berkata pada Kelvin.

Kelvin menatap wajah Alex dengan datar, "dia sangatt imut" pikir Kelvin.
Tangan Kelvin mengurung Alex.

"Adegan ini seperti adegan dalam film, tapi kenapa ini terjadi padaku..." Gumam Alex sambil terus menutup matanya,

"Apa yang kau pikirkan? Aku hanya akan mengambil pakaian ku di loker," ujar Kelvin, tapi tetap mengurung Alex, dan mendekatkan wajahnya.

"La-lalu kenapa k-kau melakukan i-ini p-padaku?"tanya Alex sedikit gugup.

Mata Kelvin terus menatap pipi dan bibir Alex. Sekilas Kelvin melihat pipi Alex menjadi kemerahan.

"Apa dia malu, tapi Kenapa? Toh aku cuman mendekatkan wajahku ke wajahnya. Dan juga kenapa bibirnya sangat tipis, itu mirip dengan punya wanita, kenapa aku baru menyadarinya."  Pikir Kelvin yang memperhatikan seluruh wajah Alex.

Merasa wajahnya terus diperhatikan, Alex perlahan lahan membuka matanya, dan yang pertama kali ia lihat adalah mata violet Kelvin yang menatapnya datar.

"bisakah kau melepaskan ku? Bel sudah berbunyi sejak tadi." Ucap Alex sambil memalingkan wajahnya kearah lain.

"Hm, benarkah kalau begitu cium ini..." Kelvin mengarahkan tangan Alex kearah mulutnya.

Alex menoleh kaget saat tangan nya menyentuh bibir Kelvin.

"H-ha, k-kau bercanda kan!" saat Alex akan menarik tangan nya, tangan kelvin menahannya dan tetap mengarahkan ke bibir nya sendiri.

"Tidak, aku tidak bercanda. Jika mau keluar cium ini dulu." Senyum miring Kelvin sangat pas dengan mata violetnya yang terus menatap datar Alex.

"Ugh Ba-baiklah..." Ucap Alex dengan pasrah.

Alex mendekatkan wajahnya ke wajah Kelvin, semakin dekat hingga hidung mereka bersentuhan. Kelvin memiringkan kepalanya, dan Alex perlahan lahan mengecup bibir Kelvin.  Saat Alex akan menarik kepalanya, tangan Kelvin menahannya, dan memperdalam ciuman mereka. Kelvin memaksa lidahnya untuk masuk kedalam mulut Alex, karna Alex tidak juga membuka mulutnya Kelvin menggigit bibir Alex hingga terbuka.

"Mmhhh, ssakiitthh..."

"Tenanglah, cukup ikuti irama yang kubuat."  Kelvin kembali mencium bibir Alex dengan irama yang mudah diikuti.

Lidah Kelvin kembali memasuki Mulut Alex, antara lidah Kelvin dan Alex saling membelit. Bertukar Saliva.

"Mmhhh... Haa haah.." desah Alex, nafasnya memburu, "hah... A-aku tidak bisa berdiri lagi, rasanya aneh sekaligus nikmat.."

Kelvin yang menyadari Alex tidak bisa berdiri lagi menggendong Alex, refleks Alex memeluk leher Kelvin.

Kelvin yang melihat itu melepas ciumannya dan membuat punggung Alex  menempel pada dinding loker.

"Hah... Hnnggh bisakah kau melepas ku.. "

"Hm, oke..." Kelvin melepaskan pelukannya secara tiba tiba dan

[Bl] Love Me PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang