5

518 69 6
                                        

"Namikaze-san baik-baik saja. Kami sudah berhasil mengeluarkan peluru yang bersarang dalam bahu kiri nya. "

Kushina jatuh terduduk di atas bangku tunggu depan ruang operasi. Lampu kini berpendar hijau menandakan bahwa operasi sudah selesai.

Beberapa jam yang lalu jantung nya hampir saja mencuat keluar mana kala ia mendengar kabar Naruto tumbang tertembak saat ingin menyelamatkan Sakura.

Terbesit dalam pikirnya perihal kata-kata Naruto beberapa hari lalu.

'Bukan tidak mungkin kalian akan kehilangan untuk kedua kalinya. Kehilangan Aku'.

Tidak, itu terlalu menyakitkan, Kushina sadar, seberapa buruk nya hubungan antar dia dan Menma, sesungguhnya ia tetap merasa kehilangan walaupun tidak pernah menunjukannya secara terbuka.

Sebuah elusan lembut mampir ke pundak kanan nya, ia menoleh, menangkap shappire dengan pancaran sama khawatir seperti dirinya dengan bibir yang sedikit menyunggingkan senyum seakan-akan Minato meyakinkan nya bahwa semua akan baik-baik saja.

Terlepas dari itu tetap saja ia merasa takut. Kushina menyembunyikan wajahnya dibalik telapak tangannya, jatuh menangis tersedu-sedu menyadari kebodohannya. Ia tidak boleh jatuh dalam lubang yang sama untuk yang kedua kali nya

.

.

.

.

"Sakura!"

Ino dan Tenten segera berlari menghambur ke pelukan Sakura begitu mereka menemukan gadis merah muda itu tengah duduk di ruang tunggu kantor polisi dengan selimut putih tebal mengelilingi tubuh rampingnya.

"Kau baik-baik saja kan?" Ino memperhatikan wajah dan tubuh Sakura lekat-lekat, khawatir sahabat baiknya ini terluka hebat atau barangkali cidera.

Tenten nampak menghapus air matanya sendiri dengan sedikit bernapas lega. Setidaknya mengetahui bahwa Sakura selamat itu sudah lebih baik dari sebelumnya dimana ia dan Ino tidak mendapat petunjuk sama sekali tentang keberadaan Sakura yang di culik anggota Ryu.

"Aku sudah bilang pada mu, berhubungan dengan Naruto itu berbahaya tau, kita sangat mengkhawatirkan mu." Ino kembali mengomel mana kala mereka sekarang duduk di bangku.

"Aku baik-baik saja Ino, tidak baik berkata seperti itu tentang seseorang yang sudah menyelamatkan ku bahkan karena itu dia harus di rawat di rumah sakit." Jawab Sakura.

"Tetap saja, dia menyelamatkan mu tapi kau di culik tentu karena dia juga kan." Tenten geram, dia tak habis pikir kehidupan mereka yang semula biasa saja berubah menjadi banyak sekali terlibat tindak kriminal hanya karena satu pemuda.

Tentu dia tau kemarin Ino hampir saja di pukul oleh anggota Ryu hanya karena dia menangisi pemuda pujaan nya hingga akhirnya dia rela terjun, padahal ia tau itu berbahaya dan sekarang Sakura di culik karena dia berhubungan dengan Naruto.

"Apa bibi Kushina dan paman Minato tau kau ada disini?" Ino kembali bertanya ketika dia dapat melihat siluet pirang di balik pintu sebuah ruangan dan ia yakin itu Tsunade.

"Tau, mereka sempat kesini kemudian setelah memberi pernyataan dan mengecek keadaan ku, mereka langsung ke rumah sakit karena Naruto akan di operasi."

Sakura menjelaskan sambil sesekali membuang napas nya, mencoba menghilangkan trauma kecil yang dia alami setelah melihat Naruto tertembak. Ia yakin Ino juga merasakan hal yang sama saat dia melihat Shikamaru terluka.

"Sakura, ayo pulang. Kita jenguk Naruto besok." Tsunade berjalan menghampiri Sakura ketika dia keluar dari ruangan bersama dua polisi lainnya dan juga seorang Dokter yang tadi sempat memberinya selimut, Sakura mengangguk.

OUR SECRET (Narusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang