3

547 54 0
                                    

WARNING!

XxX : adalah batas suci FLASHBACK

OXO : adalah batas isi catatan

ITALIC pada bagian wikipedia menunjukan bahwa tulisan tersebut dapat di klik dan berisi link yg menuju pada informasi dan penjelasan dari tulisan tersebut

.

.

.

.

OXO

"Aku tidak pernah membenci adik ku, bagaimana pun juga ini bukan salah nya, aku hanya tak bisa terima keadaan dimana aku terlalu dipaksa kan. Kau tau kan bagaimana rasa nya dibanding-bandingkan?"

06-12-2015

Namikaze Menma.

OXO

XxX

"Menma! Mau kemana kau?! Ibu belum selesai bicara!" Wanita dengan iris amethyst itu berlari menyusul sang putra sulung yang kini sudah mencapai halaman depan.

Tangannya masih setia menggenggam sebuah raport berwarna hitam dengan cover tebal dan meremasnya kuat sampai-sampai buku-buku jarinya memutih.

Sang suami kini mengurut kening masih setia duduk diatas sofa ruang tamu tanpa beranjak untuk ikut mengejar putra pertama nya itu.

Ia sudah cukup menyerah dengan tingkah laku Menma.

"Sudah lah Kushina, dia tak akan mendengarkan mu." Minato menyenderkan punggungnya pada senderan sofa dan mendongakan kepala menatap langit-langit rumah nya.

Rasa nya sulit sekali mendidik si putra sulung, padahal putra kedua nya, Naruto tak separah ini.

Bocah yang kini sudah kelas 3 SMP itu selalu mendapat nilai sempurna, beda dengan Menma yang kini mendekati masa ujian Nasional sekolahnya. Sebentar lagi Menma lulus Sekolah menengah atas tapi tak ada kemajuan apa-apa yang dibuat olehnya, makin membuatnya pusing bukan main.

BRUK!

Naruto meringis, kaki nya mundur satu langkah begitu pundaknya tak sengaja ditubruk sang kakak saat memasuki gerbang rumah, pemuda dengan surai hitam pekat itu tak menoleh sedikit pun barang sejenak untuk berkata maaf atau menanyakan keadaan nya.

Menma terus melangkahkan kaki nya entah kemana sambil menenteng gitar dengan masih berpakaian lengkap seragamnya.

Naruto mengernyit heran, apakah dia bertengkar lagi dengan ibu dan ayah?

"Kemana kakak mu itu?" Kushina langsung menyambut Naruto dengan pertanyaan begitu sang putra sampai tengah halaman.

"Dia pergi kesana." Naruto menunjuk arah kiri nya, ke direksi sang kakak yang kini telah hilang entah kemana.

"Benar-benar dia itu!" Kushina tampak kesal luar biasa, bahkan jika mungkin, maka raport ditangannya ini pasti sudah tak berbentuk lagi karena remasannya.

"Ada apa bu?" Naruto menatap sang ibu butuh penjelasan meskipun ia tau sang ibu pasti ribut lagi dengan kakak nya, terlebih ia melihat raport hitam dengan nama Namikaze Menma tertera disana, sudah pasti soal nilai lagi.

"Kakak mu itu, anak kurang ajar! Ibu tidak tau sebenarnya apa sih yang dia kerjakan disekolah? Semua nilai nya merah!" Kushina membuka lembar laporan rekap nilai milik Menma dan menujukan beberapa digit angka disana yang dicetak dengan tinta merah, semua nya di bawah rata-rata.

OUR SECRET (Narusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang