A Plan

24 5 2
                                    

Turnamen flatterfield pun berlangsung sebagaimana mestinya. Jovian memang sudah sadar beberapa menit yang lalu, akan tetapi ia merasa seperti orang yang linglung? entah itu bisa dikatakan linglung atau tidak, yang jelas kondisinya sekarang hanya bisa duduk termenung di bangku penonton, suara riuh penonton bersautan menyaksikan turnamen hari itu, berbanding terbalik dengan Jovian, karena ia sekarang hanya tenggelam di dalam pikirannya.

Setelah lumayan lama menunggu, akhirnya turnamen itu pun berakhir, dan dimenangkan oleh Shane. Maka, sesuai dengan perjanjian awal, Shane pun dibebaskan oleh Jeroline dan dia mengambil hadiah dari turnamen tersebut, sedangkan Jeroline? ia akan membawa tanaman langka itu pulang.

Sebelum pulang, Jeroline tentu harus bertemu dengan Jovian dahulu, sejujurnya ia juga tidak tau sama sekali tentang kejadian aneh yang menimpa dirinya dan Jovian, ia hanya penasaran, apa mungkin ia dan Jovian saling berkaitan? atau bagaimana? ahh sudahlah, Jeroline akan memikirkan itu nanti, yang penting ia akan mengecek kondisi Jovian dahulu.

"Bagaimana? apa kau merasa lebih baik?"

Jovian hanya menganggukkan kepalanya dan mulai menceritakan kejadian yang ia alami, "Beberapa kejadian aneh menimpaku, aku tidak tau sebenarnya itu apa, aku pun tidak mengingatnya"

Jeroline sangat penasaran, tanda kejadian apakah yang menimpa Jovian sehingga ia merasa sangat kesakitan walaupun hanya memegangnya "oh ya? seperti apa?"

"Tato ini, kau juga melihatnya kan? kenapa kau bisa melihatnya sedangkan kedua pengawalku tidak? bukankah ini sangat aneh? bahkan tanda di punggungku juga"

Jovian pun memperlihatkan tato yang tercetak di nadinya, membiarkan Jeroline melihat tanda itu lagi.

Sampai akhirnya

"Arghhhh!" eluh keduanya bersamaan. Rasa pusing yang amat sangat menyakitkan itu datang kembali, mereka berdua hanya bisa mengerang kesakitan dan memegangi kepalanya masing-masing, berharap rasa sakit itu hilang.

Lalu seperti film yang diputar ulang, kejadian yang tak pernah mereka ingat muncul kembali

Mereka berdua seakan-akan diajak untuk menyelam lebih dalam tentang peristiwa yang sama sekali mereka tidak mengingatnya, peristiwa yang dulu pernah terjadi dan sebuah perang besar yang tak akan pernah dilupakan, sebuah pembantaian suatu klan

"Serahkan anak itu padaku!"

"Kau tidak berhak membawa putraku!"

Dalam sekejab perang pun terjadi, semua orang lari terbirit-birit, sibuk menyelamatkan nyawa mereka masing-masing, klan itupun dilanda ketakutan, semuanya khawatir akan bagaimana nasib klan ini nantinya

"Bawa anak itu sekarang!"

"Rawatlah putraku, aku mohon, bawalah dia pergi bersamamu"

Hanya kata-kata itulah yang muncul, berputar memenuhi pikiran dua bocah itu. Beberapa menit kemudian mereka pun tersadar, baik Jeroline ataupun Jovian sama-sama terbangun dengan keadaan berkeringat, peluh membasahi seluruh badan mereka.

"Kalian mendengarku?! hei! bangunlah!" terdengar suara Shane yang berusaha membantu menyadarkan mereka.

"Kau melihatnya Jovian?"

"Ya, aku melihatnya, kali ini terlihat semakin jelas"

Sementara Shane hanya menatap heran kedua laki-laki yang dihadapannya itu.

"Apa? apa yang kalian lihat?"

Jeroline pun berusaha mengatur pernapasannya, dan mulai menjelaskan "Sepertinya aku dan Jovian terhubung, itu hanya asumsiku saja, tapi jika benar, aku harus menanyakan hal ini kepada Yang Mulia Matthew, sebelumnya kita juga pernah mengalami ini, hari dimana aku dan Jovian pertama kali bertemu di hutan."

AustrinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang