---karena tadi jeno ngadu soal jean nyatain perasaan cintanya ke haura, kini kedua remaja itu disuruh menunggu sang ayah pulang dari kantor. aslinya mereka ada niatan bakal nongkrong sih malam ini, tapi karna jeno ngadu tadi, acara nongkrongnya gagal total.
jean kesel tentu saja. jangankan jean, jeno aja juga kesel kenapa mulutnya gak bisa direm kayak tadi.
suara langkah kaki seseorang membuat mereka memfokuskan pandangannya kedepan. suara langkah itu semakin dekat, dan perlahan tubuhnya terlihat oleh kedua mata anak kembar itu.
"Lama amat yah pulangnya." celetuk jeno dengan kesal, dia menatap malas ke arah ayahnya yang kini hanya menatap dirinya dengan tatapan datar.
"Tunggu, ayah mau mandi dulu." baru saja mulut kedua anaknya ingin protes, jeffrey lebih dulu menginstrupsi mereka agar kembali diam.
"Gak usah ngebantah. habis mandi ayah mau ngasih kalian wejangan dulu buat masa depan, tungguin! jangan kabur!"
mau tak mau, jeno dan jean mengangguk lesu. mereka melemaskan badannya, kemudian menyenderkan badannya ke punggung sofa yang tengah mereka duduki sekarang.
"Konsekuensi kalo kabur masih sama, kan?" tanya jean kepada jeno, jeno mengangguk mengiyakan. namun sedetik kemudian, dia mengangkat bahunya tidak tau.
"Eh gak tau deng, siapa tau bakalan ditambah. emang lo mau berangkat sekolah pake angkot?"
membayangkan saja jean bergidik ngeri.
"Panas njir, gak mau gue."
"Nah makanya, mending nurut aja."
"Lo kan malam ini ada balapan, batal dong?" jaemin teringat, dia menatap jeno dengan penuh tanda tanya.
"Terpaksa gue batalin. gimana lagi, ayah mau ngasih wejangan masa depan."
tiap kali anaknya ngelakuin kesalahan atau hendak mengambil sebuah keputusan, jeffrey lebih dulu mengumpulkan kedua anaknya untuk dikasih sedikit ceramahan agar anaknya kembali memikirkan apa yang akan mereka putuskan. mungkin tiap kesalahan, isi ceramahannya berbeda, tapi masih dengan tujuan dan makna yang sama.
20 menit berlalu begitu saja, jeno dan jean sudah terlihat bosan menunggu ayahnya yang tak kunjung muncul. salah satu dari mereka menghela napasnya lelah, lalu memejamkan matanya guna mengurangi rasa bosannya dengan tidur sebentar.
baru saja akan terlelap, suara jeffrey membuat mata jeno terbuka lagi.
"Duduk yang bener." suara itu langsung membuat jeno dan jean kembali menegakkan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double J [Jaehyun]
Teen FictionKisah duda anak kembar yang harus merawat anaknya hingga tumbuh berkembang. Jeffreyan Shankara namanya, ayah dari dua anak laki-laki yang kini sudah duduk di bangku sekolah menengah atas, Jeano Shankara dan Jeandra Shankara. Dua anak serasa punya se...