Bagian 7: tanpa judul

98 11 2
                                    

Terdapat typo maafken jika cerita ini terkesan membosankan 🙏
Semoga hari mu indah

Happy reading 😊
Para readers

°∆∆∆°

Alika Cendana jauhar anak ke dua dari dua saudara anak yang di kenal centil sekali saat masih kecil, baik, sedikit jutek. Memiliki latar belakang keluarga yang baik dan enjoy. Terlahir dari keluarga yang kaya raya tidak membuat Alika bersikap sombong maupun arogan.

Keluarga yang Cemara penuh kebahagian sangat lengkap.

Namun, takdir berkata lain Alika yang memiliki banyaknya kebahagiaan dan keceriaan ternyata selama ini menyimpan trauma yang menyakitkan.

Kehilangan orang terkasih membuat Alika trauma.

°°°°

Rombongan motor dengan baju warna hitam memasuki area TPU, setelah semua turun dari motor masing² mereka berjalan menuju salah satu makam dengan bunga Lily yang berada di atas makam tersebut.

" Bunga baru?" Celetuk salah satu diantara mereka.

"  Kita telat." Jawab diantaranya menyesal karena tidak datang lebih awal

" Lo yang bikin telat." Katanya menunjuk orang di depannya.

" Kok gue? Bukan gue lah!" Elaknya

" Udah! Mending kita berdo'a malah pada ribut kek bocah ." Lerai temanya yang berjongkok di depan makam

Setelahnya hening mereka semua mulai membaca Yasin dan juga tahlil dengan khusyu' .

Selesai membaca Yasin dan tahlil mereka mulai menaburkan bunga yang tadi di beli.

" Udah?" Tanya remaja jangkung dengan rambut di cat merah  yang berdiri dari Jongkoknya.

Mereka semua mengangguk dan mulai berjalan menjauhi makam .

" Ke markas!" Perintah remaja tadi

Para rombongan mulai menjauhi area TPU tanpa mereka semua sadari sejak tadi ada yang mengawasi mereka.

" Setelahnya kalian akan menyesal." Ucapnya menatap rombongan tadi yang mulai menjauh.

Sesampainya di markas Oscar yang notabennya gabut mendatangi panca salah satu anggota atlas yang berbeda agama dengan mereka semua setelah Abi tentunya " ekhm, pan Lo tau ga? " Pancing Oscar duduk di depan panca. Panca yang tipikal orangnya kepo akut akhirnya terpancing juga oleh pertanyaan oscar " apa tuh? " Tanya panca menatap Oscar

' nah, kepancing juga kan lo." Batin Oscar senang .

" Mungkin nih tu bunga Lily yang di makam tadi, yang naro pacarnya bang luc ." Ucap Oscar

" Ngawor we! "  Tutur ojan ikut bergabung dengan obrolan keduanya.

" Lah? Semua ini gara² Lo!" Kesal Oscar menepis tangan ojan yang berada di pundaknya.

' kok gue? kan gu—" ucapan ojan terpotong oleh Oscar " Halah! Mau ngelak Lo, coba aja kalau Lo kagak telat, kita pasti bisa tau siapa ceweknya bang luc. " Jelas Oscar menatap sinis ojan. Ojan yang tidak ada takut-takutnya dengan Oscar menatap lebih sinis dan tajam. " Apa Lo? " Tantang ojan.

" Ya elah kek bocah Lo berdua, duduk bre omongin dengan kepala dingin. Daripada Lo berdua berantem adu bacotan mending dengerin gue. Sesungguhnya berantem itu tidak baik apalagi saling bermusuhan jadi ayok maaf-maaf an ." Nasehat risky yang baru saja tiba dan duduk di samping panca.

" Bacot! " Umpat keduanya

" Astagfirullahaladzim. " Istighfar risky dengan ekspresi syok dan tangan memegang Dada. Panca yang memang jengah dengan keributan para babunya mulai mengangkat suara, kebetulan semua anggota juga sudah datang .

"Ekhm, diem Lo berdua! sebenernya gue tau latar belakang hidup bang luc apalagi siapa nama tu cewek."

TBC.

Gue nulis ini cuma pengen ngungkapin apa yang ada di pikiran gue
Terserah ada yang baca atau engga

Intinya thank you ♥️

ANDREW (On going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang