9.

35 4 0
                                    

Kantung berisi kue kering kuangkat. Kue kering yang diberikan oleh Murasakibara padaku saat aku mengikuti wisuda tadi pagi. Ia memberikannya tepat setelah acara wisuda selesai, sepertinya ia menungguku cukup lama.

Ia memang lebih terlihat seperti adik lelaki untukku.

Kalau kupikir kembali, aku pernah berpikir demikian pada Seijuurou. Dan pemikiranku langsung berubah drastis karena tindakan Seijuurou yang mengubahnya. Ia bahkan sama sekali tidak terlihat seperti sosok 'adik' saat ini.

Aku mendengus. Bangkit dari posisi berbaringku, membuka pita merah dari bungkus kue kering yang diberikan oleh Murasakibara. Terlihat kue coklat berukuran satu gigitan yang hampir memenuhi kantung berwarna merah muda tersebut. Bungkusannya bahkan terlihat rapi dan manis, apa ini pilihan Murasakibara?

Aku memasukkan kue tersebut ke dalam mulutku, merasakan coklat yang meleleh saat kukunyah. Lembut, dan tidak terlalu manis. Kue buatan Murasakibara memang tidak pernah mengecewakan. Ia beberapa kali memberikanku sample yang dibuatnya saat kelas, setelah kejadian di gym.

Aku sudah resmi menjadi sarjana, saatnya mencari pekerjaan. Guru memanglah profesi yang terpikirkan pertama kali olehku. Memberikan konseling dan membantu para murid yang kesulitan juga menjadi salah satu motivasiku. Terlebih, jika mengingat Seijuurou, pasti ada banyak anak-anak di luar sana yang memiliki kondisi mirip dengannya.

Menjadi guru membuatku harus mengambil kelas mengajar, untuk mendapatkan gelar keduaku. Hm, apa aku mengambil kelas sambil bekerja sambilan di sebuah sekolah? Kalau ada waktu, aku akan ambil beberapa pekerjaan di agensi pemotretan. Terdengar cukup bagus untukku.

Sambil mengunyah kue coklat di mulutku, aku pun mulai mencari informasi tentang kelas mengajar, universitas yang menyediakan fakultas yang berkaitan serta dana yang diperlukan. Atau lebih baik kalau aku mencari pekerjaan dulu? Nanti universitasnya bisa kucari yang dekat dengan sekolah aku bekerja.

Sekolah mana yang harus aku masukan lamaran kerjaku? Tingkat SMP sepertinya cukup. Akan merepotkan kalau tingkat SMA, karena perbedaan usia kami tak terlalu berbeda jauh.

SMP, huh?
.
.
.
Jam makan siang pada jumat di musim semi. Seijuurou mengajak Yuu makan siang bersama di sebuah restoran dekat pusat berbelanja. Dengan alasan merayakan kelulusan, walau tujuan aslinya hanya ingin bertemu muka dengan Yuu.

Setelah mendengar jawaban Yuu beberapa hari lalu, hubungan keduanya pun semakin dekat. Saling bertukar surel dengan tema yang berbeda, entah Yuu atau Seijuurou yang memulai pembicaraan, topik yang diangkat selalu berjalan lancar.

"Jadi, kau sudah memasukkan lamaran pekerjaan?" tanya Seijuurou, seraya mengaduk kopi di hadapannya.

"Hm. Aku memasukkannya ke beberapa SMP yang dekat dengan universitas yang sudah kuselidiki. Tapi, hanya satu yang baru memberi balasan," balasnya sambil memasukkan sendok berisi es krim.

"Kenapa tidak coba? Ada yang membalas itu cukup 'kan?"

Yuu mengangguk ragu, kembali memasukkan sesendok es krim ke dalam mulutnya. Ia melirik Seijuurou yang tengah menyesap kopinya.

"SMP Teikou, yang memberiku balasan."

Seijuurou hanya memberi balasan berupa anggukkan singkat, mengundang kerutan di dahi Yuu yang mengharapkan reaksi lebih dari Seijuurou, mengingat ini adalah SMP tempatnya menempa ilmu dulu.

"Ada sesuatu?"

"Kupikir, kau akan bereaksi lebih dari ini."

Seijuurou tertawa mendengarnya. Ia sendiri tidak terlalu memikirkan di mana Yuu akan melamar pekerjaan, itu karir yang dipilih Yuu jadi Seijuurou tidak akan mengganggunya.

Look At Me (Akashi Seijuurou Fanfiction) [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang