(1) Awal Mula

196 15 0
                                    

Amethyst's POV

aku memandang keluar jendela. gelap, aku hampir bisa melihat refleksiku dijendela. waktu menunjukan pukul 4 pagi dan aku sudah terbangun. itu bukanlah hal yang besar, aku memang berniat bangun pagi hari ini. keluarga Weasley mengajakku dan teman ku yang lain untuk menonton quidditch world cup bersama mereka. itu bukanlah ide yang buruk, teringat pula liburan musim panas kali ini cukup membosankan untuk dihabiskan sendirian.

"Amethyst!! sarapan sudah siap, ayo turun. nanti kau telat lagi." Ibuku, Lylieanne clarke memanggilku dari lantai bawah di dapur. aku pun segera berjalan keluar kamar dengan mengambil tas kecilku.

"iya, mum!!" teriakku dari kamarku.

sambil merapihkan rambut hitam-putih ku yang terurai sebahu, aku berjalan turun ke meja makan.*

"ini keasinan lagi, metheus!!" omel ibuku kepada ayah malangku yang selalu saja memasak sup dengan garam berlebih. entah mengapa ayahku sangat menyukai garam dan selalu saja menaruh garam lebih dimakanan kita sehingga terasa sangat asin. walaupun seperti itu, aku harus akui masakannya termasuk masakan enak.

"benarkah? padahal aku sudah kurangi garamnya loh..."

"memangnya dikurangi semana, dad? sejuput?" jawabku dengan nada bercanda sambil duduk di meja makan.

"kakakmu kemana, amy?"

"entah. tidur?" kataku sambil menyeruput sarapan yang terlalu pagi ini dengan singkat diikuti dengan anggukan ibuku.

"nanti pulang jam berapa? mau dijemput sama dad?" tanya ayahku. ayahku bukan orang yang sangat protektif dengan anak anaknya, namun mengingat statusnya sebagai auror dan ramalan aneh tentang aku dan dark lord itu, ia sebisa mungkin untuk tidak lengah dalam mengawasiku.

"entah." jawabku seraya menggerakan bahuku pertanda tidak tahu.

time skip

3rd POV

Udara bisa terasa sangat dingin diluar namun amethyst tetap saja menurunkan kaca mobilnya sambil merasakan angin dingin ditubuhnya. ia menyenderkan kepalanya di kaca mobil ditopang oleh tangan kirinya. ia memasang earphonenya di kedua telinganya dan memainkan lagu lagu kesukaannya dari recordernya.

Cant Help Falling In Love by Elvis Presley, salah satu lagu yang selalu menemaninya kemana mana. ia bukan tipe orang yang percaya akan cinta atau menyukai hal hal romantis, tapi dia selalu kagum dengan penggambaran cinta dalam lagu itu. terkadang setiap mendengar lagu itu, ia membayangkan ada seseorang yang menyanyikan lagu itu untuknya. memang terdengar lucu, tapi siapa yang tidak mau dicintai sebegitunya?.

Take my hand
Take my whole life too
For I can't help falling in love with you

Ia mengikuti alunan melodi lagu itu sambil mengayukan telapak kakinya. suaranya hilang bersama angin yang cukup kencang sehingga ayahnya yang sedang menyetir tidak terlalu dengar, ia juga tidak mau mengakui kalau ia menyukai lagu itu.

Tanpa sadar ia sudah sampai di The burrow, rumah dari keluarga Weasley. ia mencoba untuk tidak mengotori sepatu converse putihnya karena takut dimarahi oleh ibunya. ia turun dari mobilnya dan melihat keadaan sekitar yang masih cukup gelap.

"jangan pulang terlalu malam ya?" kata prometheus, ayahnya sambil mengucap selamat tinggal.

time skip

waktu sudah mulai menunjukan pagi, matahari perlahan lahan terlihat. Amethyst dan keluarga Weasley juga Hermione dan Harry kini bersiap untuk berjalan ke pertandingan quidditch. karena saran dari ginny, Amethyst mengikat rambutnya menjadi low ponytail dan membiarkan poni panjangnya terurai.* ia memakai sweater oversize putih dengan vest dan mini plaid skirt berwarna cream.*

Under The Moon [CEDRIC DIGGORY X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang