(2) Quidditch World Cup

129 11 3
                                    

"h-hi.." Cedric mencoba memaksakan senyumnya kepada Amethyst.

keheningan canggung pun terasa ketika Amethyst tidak mendengar sapaan Cedric dan malah melihat ke kanan dan ke kirinya sambil menghentakan kakinya beriringan dengan nada dari musik yang bisa dibilang terdengar oleh Cedric.

"hi?" Cedric mencoba lagi berharap Amethyst bisa melihat Cedric kali ini. sekali lagi ia gagal, Amethyst malah semakin asyik dengan dunianya sendiri.

Hermione yang tepat disamping Amethyst melihat upaya Cedric untuk mendapatkan perhatiannya. ia dengan segera menyenggol siku Amethyst yang membuat ia terheran heran lalu melepas earphonenya.

"hm?" tanya Amethyst dengan polosnya. Hermione pun menggerakan kepalanya kearah Cedric agar ia melihat Cedric.

"apa-"

"sorry if i'm interupted your moment. aku Cedric." Cedric pun menjulurkan tangannya dan Amethyst meraih tangannya dengan kikuk.

"Clarke."

tanpa basa basi, ia pun berjalan melewati Cedric digandeng oleh Hermione dengan wajah masam.

"Amy, bisakah kau setidaknya tersenyum kepadanya?" bisik Hermione sambil melihat ke Cedric dan meremas tangan Amethyst.

"maksudmu?"

"dia menyukaimu. setidaknya beri dia sapaan hangat."

"aku tidak tau apa karena kau kurang tidur atau mabuk karena membaca buku, tapi tidak ada manusia berakal sehat yang mau menyukai ku." sinis Amethyst dengan tatapan dingin ciri khasnya.

"kalau seperti itu berarti dia tidak berakal sehat." dengan sedikit amarah, Hermione meninggalkan Amethyst yang terdiam dengan tatapan heran.

time skip

setelah beberapa saat berjalan, mereka mulai mencapai puncak bukit dan melihat sebuah sepatu boot tua ditengah puncak bukit.

"itu dia, sir. disana!" kata Arthur Weasley.

"kenapa mereka berdiri mengelilingi sepatu boot tua itu?" kata Harry dengan herannya.

"itu bukan hanya sepatu boot tua biasa, mate." jawab fred dari belakang Harry.

"itu portkey." timpal george lagi.

mereka semua mengelilingi sepatu itu dan menggenggamnya dengan erat.

"ready?"

"portkey itu apa?" tanya Harry enggan memegang sepatu tua itu.

"Harry!" teriak Arthur ke Harry yang membuatnya langsung memegang sepatu itu. seketika sepatu itu membuat mereka berputar dan melayang layang.

"let go, kids!"

"apa?!!" protes Hermione kebingungan karena perintah Arthur itu.

"lepaskan!!"

mau tak mau mereka menurut saja pada Arthur dan melepaskan sepatu itu. Harry, Hermione, Amethyst, dan para Weasleys muda melayang sambil berteriak dan jatuh ke tanah. karena jatuh tanpa aba aba, Amethyst kehilangan recordernya. dengan panik ia mencoba mencari perlahan lahan barang kesayangannya tersebut.

"ada yang lihat recorderku?" tanya Amethyst dengan frustasi.

"bukankah tadi bersamamu?" jawab george

"kau saja tidak memperbolehkan kita memegang kepunyaanmu." timpal fred kepada Amethyst sambil membersihkan bajunya yang kotor karena tanah.

ia berdecak dan berputar sana sini dengan kesal. ia mengutuk dirinya sendiri karena tingkah cerobohnya yang sudah kelewatan.

Under The Moon [CEDRIC DIGGORY X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang