⚠️Mature content⚠️
Boys love boys
🔞Sex scene🔞
••
•
🚫100% fiksi🚫Jeno dengan nafas yang terputus-putus, segera bangun dan melepaskan kejantanannya dari lubang kenikmatan Renjun yang basah.
Senyum mengembang melihat pelepasan Renjun di bajunya dan melihat lubang Renjun penuh percintaannya barusan. “ Kamu sangat sexy sekali, Renjun.” ucap Jeno pelan seraya memegang kejantanannya yang sudah tegang kembali.
Walaupun ia ingin melakukan beberapa ronde lagi dengan Renjun tapi waktu tak begitu memungkinkan karena mereka harus pergi ke Kantor Jaemin.
Waktunya tidak memungkinkan, karena mereka berdua harus ke kantor Jaemin.
Tanpa minta persetujuan Renjun, Jeno mengangkatnya dan membawa Renjun masuk ke dalam kamarnya untuk mandi bersama.
Renjun hanya pasrah saat Jeno memandikannya itu. Meskipun tangannya bukan menggosok badan melainkan meremas dan memainkan nipple Renjun.
Tapi, Renjun tidak melawan, karena melawanpun sudah percuma, karena Jeno telah memiliki dirinya seutuhnya, setelah kejadian pemerkosaan dirumah belakang kedai Enam tahun yang lalu.
Selama mandi bersama. Baik Renjun maupun Jeno tidak ada yang memulai pembicaraan. Renjun fokus dengan pikirannya sendiri, sementara Jeno fokus dengan apa yang ia lakukan sekarang dengan tubuh polos Renjun.
“ Renjun, jangan menggunakan pakaian dalam seperti biasa. Aku tunggu didepan.” ucap Jeno mengakhiri mandi bersamanya dengan Renjun.
Renjun hanya bisa melihat punggung kokoh Jeno yang mulai menjauh dari pandangan matanya, berjalan telanjang keluar dari kamarnya. Ia pun memegang dadanya dengan pikiran entah kemana.
✜»✜«✜»✜«✜»✜«✜»✜
Restoran mewah yang sengaja di pesan Jaemin itu, semakin meriah dengan pegawainya yang mulai berdatangan. Namun, Jeno dan Renjun belum datang.
Saat Jaemin tengah menunggu adik dan istrinya, dari belakang punggungnya ditepuk, sontak Jaemin menoleh dan menatap seorang laki laki dengan gaya rambut mangkok yang sudah lama ia kenal hanya saja dia mengubah gaya rambutnya menjadi mangkok.
Bibirnya tersenyum mengembang, karena teman istri dapat datang di acara penyambutan adiknya. “ Daehwi, kapan datang?” tanya Jaemin seraya mebgulurkan tangan untuk berjabat tangan.
Daehwi pun menyambut uluran tangan Jaemin dengan tersenyum lebar. “ Baru saja datang, dimana Renjun?”
Jaemin mengangkat bahunya tidak tahu sambil melirik pintu restoran. “ Entahlah. Padahal aku menyuruh mereka datang ke kantor dulu. Tapi, sampai sekarang mereka belum datang.”
Daehwi mengangguk mengerti, kemudian menahan senyum dengan canggung. “ Oh, apa Renjun tahu tempat restorannya?” tanyanya seraya melirik ke kanan dan ke kiri, apakah orang yang ia kenali.
“ Renjun tahu kok tempat restorannya. Tapi, kenapa dia lama sekali, ya?”
Daehwi pun memilih untuk bersama Jaemin pria yang selama ini ia cintai namun sudah menjadi suami dari temannya, mana mungkin ia masuk kedalam rumah tangga nya. Sehingga Daehwi hanya bisa menyembunyikan perasaannya selama bertahun-tahun.
“ Tunggu saja dulu, siapa tahu dia ada masalah saat mau kesini.”
Angguk Jaemin dengan masih menampilkan senyuman lebar, saat Daehwi tengah memenangkan nya supaya tidak terlalu khawatir tentang Renjun.
Meskipun Daehwi sangat iri kepada Renjun yang diperlakukan Jaemin seperti itu. Mungkin hidupnya akan sangat bahagia, karena orang yang ia cintai begitu sangat perhatian dan begitu mengkhawatirkan dirinya.
Memikirkan hal itu, Daehwi hanya bisa menghela nafas sejenak. Lalu, menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran yang tidak tidak.
Mereka berdua pun menoleh saat pintu restoran itu terbuka. “ Lihatlah Renjun sudah datang.” ucap Daehwi tersenyum saat Renjun akhirnya datang, karena ia merasa canggung dengan Jaemin.
Disini ia tidak mengenali siapapun kecuali Renjun.
Renjun tengah tersenyum saat Daehwi datang. “ Kamu sudah lama?” tanya Renjun seraya bertukar senyum oleh Daehwi.
Namun, Daehwi hanya bisa mengerutkan keningnya saat melihat siapa yang tengah berbicara dengan Jaemin. “ Tidak juga. Oh iya bukankah dia yang pernah magang di kedai kita?” ucap Daehwi seraya mengingat- ingat sosok Jeno waktu kerja enam tahun yang lalu.
Renjun tersenyum kaku seraya melihat Jeno dan suaminya yang tengah berbincang itu.
“ Ah... Iya.... Ituuu begitulah.” ucapnya bingung.
Daehwi tersenyum lebar saat mengingat Jeno yang begitu lugunya saat bekerja dikedainya waktu itu. “ Aaaaaah... pantas saja aku masih mengingat nya, karena wajahnya masih tampan seperti dulu, bahkan jauh lebih tampan dengan badan yang sudah terbentuk. Waaah, dia sudah jadi laki-laki dewasa sekarang.”
Renjun mengangguk saja, saat Daehwi mengatakan seperti itu yang memang benar adanya. Jeno tambah tampan dan sangat dewasa. Meskipun ia tahu kalau Jeno sudah tumbuh dewasa sejak dulu, bahkan sudah sangat matang.
Akan tetapi Daehwi langsung menyadari akan suatu hal, “ Renjun kenapa Jeno ada disini? Apakah dia pegawai suamimu?” tanya Daehwi penasaran.
Renjun tersenyum canggung mendengar Daehwi bertanya seperti itu. Sontak Renjun pun langsung merespon. “ Bukan begitu, dia..... dia adik iparku, sekarang.” ucapnya lirih.
Mata Daehwi terbelalak mendengar ucapan Renjun barusan. Sehingga ia hanya bisa melihat Renjun dan kedua laki-laki yang sedang berbincang tidak jauh dari tempat nya duduk.
“ Wah, apa kamu bercanda? Kenapa tidak pernah bilang padaku, kalau Jeno adalah adiknya Jaemin waktu itu?”
“ Entahlah, aku juga baru tahu saat dia pulang dari luar negri.”
“ Ooooh.... Jadi kalian baru tahu kalau kalian iparan? Wah seperti adegan film saja. Ini berita yang sangat mengejutkan.”
Halo semua aku back ada yang nunggu kah? Karena berhubung aku hiat lama satu bulan lebih pasti enggak ada yang nunggu wkwkwkwk
Oh ya pasti pada bosan yahh aku bakal tetap up kok kalau ada waktu luang jadi stay tune aja di Wattpad
Semoga kalian sehat selalu
💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚Semarang, 9 Mei 2022
Zuwonie
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNGER Brother In Law
ChickLit⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Pliss yang masih bocil harap mundur aja berani - berani mendekat takutnya ketagihan 18+ 𝗪𝗔𝗥𝗡𝗜𝗡𝗚‼️ " Ini kopi pesananmu adik tampan." Ucap renjun seraya tersenyum manis kepada laki - laki yang memakai seragam puti...