⚠️Mature content⚠️
Boys love boys
🔞Sex scene🔞
••
•
🚫100% fiksi🚫Suara musik sudah menggema di seluruh ruangan dan sangat bising ditelinga. Renjun dengan rasa takut untuk pertama kali masuk ke tempat hiburan malam seperti ini, rasanya sungguh menegangkan banyak pasang mata menatap dirinya, karena kancing atas yang hilang entah kemana jadi terekspos belahan dada yang putih mulus yang tentunya Renjun menutupinya dengan tangan.
Meskipun tempat hiburan malam ini belum banyak orang yang datang, karena semakij malam akan semakin ramai.
Jeno sejak keluar dari mobil, ia belum melepaskan pelukan tangannya dari pinggang ramping Renjun.
Meskipun ia tahu kalau tempat ini belum ramai oleh pelanggan. Tapi, tetap saja Renjun adalah miliknya yang tidak boleh disentuh oleh laki-laki lain selain dirinya di tempat ini.
“ Kamu yakin?”
“ Sangat yakin.”
Haechan dan Chenle sudah berdiskusi sejak tadi. Namun, obrolan mereka berdua berhenti saat orang yang sedang ditunggu akhirnya datang. Namun, mata Haechan dan Chenle teralihkan dengan siapa Jeno datang.
“ Gilaa.... goblok nya murni sekali, kenapa itu anak bawa kakak iparnya ke sini?” ucap Haechan tidak percaya.
Chenle hanya mengangkat bahunya tidak tahu. “ Positif thingking aja, Chan.”
“ Ya gimana mau positif! Itu liat pakaiannya kek gimana?! Pahanya tuh menggairahkan, keliatannya enggak pakai celana, deh.”
“ Dasar itu pakai celana, emang kemejanya aja kegedean. Mata keranjang lu.”
“ Halah munafik sekali anda, adik kamu aja udah tegang 'kan. Apalagi saat kita merekam mereka yang sedang berbulan madu, punyaku aja tegang banget.”
“ Iya sih. Tapi, tetap saja dia kakak ipar Jeno.”
“ Kayaknya Jeno sudah membuat kakak iparnya bertekuk lutut di hadapannya, lihat saja cara memeluk pinggangnya dan pakaian yang di pakai kakak iparnya.”
“ Jen...” panggil Chenle melambaikan tangannya. Meskipun suara teriakannya tidak bisa terdengar karena alunan musik yang begitu bising.
Jeno melihat lambaian tangan dari kejauhan. Sehingga senyum diwajahnya berseri, karena melihat Haechan dan Chenle.
“ Kita kesana.” bisik Jeno di telinga Renjun.
Renjun tidak merespon, karena mau bicara pun tetap saja ia harus mengikuti apa yang Jeno katakan.
“ Wah... siapa ini yang datang?” sahut Haechan melangkah untuk memeluknya. Sontak tangan yang memeluk pinggang Renjun terlepas. “ Sudah lama sekali. Bagaimana kabarnya nih?”
“ Baik-baik saja."
“ Selamat ya atas kelulusan dan sudah kembali.” Chenle yang kali ini bergantian memeluk Jeno.
Renjun memerhatikan ketiganya yang begitu akrab. Namun, mata Renjun menyipit saat melihat Haechan, seperti laki-laki yang pernah dikenalnya.
“ Kina 'kan?”
“ Ya?” Renjun terkejut mendengar suara Haechan.
“ Hahaha..... kami adalah teman Jeno yang dulu pernah mengantarkan ke pulau untuk bulan madumu dengan, Kak Jaemin.”
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNGER Brother In Law
ChickLit⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Pliss yang masih bocil harap mundur aja berani - berani mendekat takutnya ketagihan 18+ 𝗪𝗔𝗥𝗡𝗜𝗡𝗚‼️ " Ini kopi pesananmu adik tampan." Ucap renjun seraya tersenyum manis kepada laki - laki yang memakai seragam puti...