"Kau dijual, Choi"
Ucapan selamat pagi yang bagus, bahkan ketika ia baru saja membuka mata. Figur tinggi menjulang yang berdiri tepat di depan jendela kamar nya hanya menampakkan raut tenang, padahal perkataannya barusan bisa saja membuat sosok lain yang berada diatas ranjang mendadak terkena serangan jantung
Ia tahu suara itu, suara asisten bawahan setia suruhan kepala keluarga yang saat ini marga orang tersebut dipakai dibelakang namanya
Namun ternyata ia terlihat biasa saja, ia terbangun bukan karena suara berat bak pria hidung belang milik asistennya- walaupun kenyataannya suara itu malah seperti alunan musik yang indah dan, uhm, seksi mungkin?
Tubuh kecilnya perlahan bangun dari tidur, ia terbangun karena mimpi buruk. Tapi itu bukan masalah besar, kehidupannya lebih menyeramkan dibanding mimpi buruk itu sendiri
Apa katanya tadi? Dijual?
Ah, mungkin setelah ini ia harus mendaftarkan diri sebagai barang yang bebas pakai untuk dibeli ke pasar lelang
"Kau merusak pagi ku, brengsek" ujarnya sebelum kedua tungkai cantik miliknya turun perlahan untuk menyapa lantai kamar yang terasa dingin dan mulai berjalan gontai menuju kamar mandi
Namun ucapan pria tadi memberhentikan langkahnya "Mau kemana kau?" ia bertanya sekaligus heran, seolah berita bahwa ia telah dijual tidak berarti apa apa bagi si boneka cantik satu itu
"Mandi, kau mau ikut Na?"
Pemuda Na tadi kembali berdecak "Seharusnya sekarang kau membuat rencana untuk kabur, Choi. Ambil semua harta milikmu dan jangan pernah kembali" serunya, sejenak melupakan kedudukannya yang hanya seorang asisten selama dua belas tahun di rumah besar ini
Kini giliran pemuda yang hendak mandi barusan melayangkan tatapan nyalang kearahnya "Itu tak akan berguna, aku tidak mau membuat punggung mahal ku terluka lagi untuk kedua kalinya"
Helaan nafas berat terdengar "Lalu kau akan mengalah lagi? Mereka menjualmu, Hyunsuk! Demi tuhan, menjual!" sungguh, ia berpikir tuannya itu akan menangis setelah diberitahu. Setidaknya bersedih karena nasib hidup nya yang benar benar malang
Tetapi ternyata tidak, ia hanya terus tertawa seolah semuanya hanya candaan
Ya, candaan hidup yang membuatnya sengsara
Hyunsuk mendengus sebal, mood nya menjadi berantakan gara gara asisten menyebalkan itu. Ia mengurungkan niat untuk mandi dan memilih menghampiri si pemuda Na yang bahkan lebih muda satu tahun darinya
"Jangan berpura pura kau tidak mengingat kalau aku juga pernah disetubuhi oleh rekannya, Jaemin."
Kedua matanya melotot kaget, bagaimana bisa Hyunsuk mengatakan hal itu dengan mudah?! Orang normal bahkan akan sangat trauma ketika mengingat kejadian seperti itu
Jaemin menghela nafas, lagi, ia sudah terlalu lelah menghadapi sang tuan yang perilakunya tidak bisa ditebak sama sekali
"Karena itulah kau harus menghindar agar kejadian yang sama tidak terulang, kita tidak tahu keluarga mana yang akan membeli mu" raut wajah khawatir tercetak jelas, pemuda Na terus mendorong Hyunsuk agar bisa tersadar bahwa ada kehidupan yang lebih baik jika tuannya itu kabur dari penjara bernama 'rumah' ini
Oh, bagus. Bahkan karena percakapan ini mereka lebih terdengar seperti sindikat kejahatan gelap yang memperjual belikan manusia. Kata 'menjual' dan 'membeli' telah menjadi hal wajar bagi mereka
Tetapi justru Hyunsuk malah tertawa kecil, menganggap ucapannya hanya angin lalu. Tangan lentiknya terangkat untuk menepuk bahu kokoh berotot milik Jaemin, sangat berbanding terbalik dengan wajah manis pemuda berambut biru terang tersebut
"Kau tahu Na? Menjadi budak dan terus patuh atau dijual, mana yang lebih buruk? Ayahku tidak akan pernah melepas anak tunggal kebanggan keluarga Choi ini. Ya, memang benar mereka merawatku. Merawat dalam artian mendandani seperti boneka, agar terlihat cantik, agar terlihat indah, lalu setelah itu kau tau apa yang terjadi selanjutnya? Mereka menggunakannya, karena aku hanyalah boneka"
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Manusia itu mengerikanMereka menggunakan manusia lain untuk bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan
Tanpa memandang bulu, mereka menghabisi semua yang menghalangi jalan mereka
Terkutuklah
.
End of Prologue
[21-02-2022]
KAMU SEDANG MEMBACA
hiraeth; hoonsuk
FanfictionHyunsuk tak pernah merasakan 'hidup' dalam arti sesungguhnya, bahkan ia tidak bisa membedakan mana mimpi buruk dan mana nasib hidupnya sendiri Sementara Jihoon hanya hidup untuk mencari sesuatu, yang menjadi dendam sampai membawa malaikat kematian u...