🏴 Richard Choi
Anakku, berlututlah padaku.
Setiap manusia pasti dikaruniai sebuah perasaan, atau orang menyebutnya hati nurani. Tergantung bagaimana manusia itu ingin menggunakannya atau tidak, menjadi seseorang yang berhati mati atau berhati baik.
Sama seperti Yoshi, si sulung Kanemoto. Ia lahir dengan menjadi sosok yang memiliki hati lembut, penuh akan kasih sayang. Mungkin itulah perwujudan dari kalimat 'Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya'. Namun terkadang, Yoshi juga bisa menjadi sosok jahat berhati bengis, memilih membuang hati lembutnya dan menjelma sebagai iblis.
Manusia memang begitu, hati mereka berubah ubah.
"Lama tak bertemu, Yoshi. Kabarmu baik?"
Suara itu, suara yang membuat tangannya kembali mengepal kuat bersamaan dengan darah yang menetes mengotori lantai. Namun kepalanya berusaha untuk tetap dingin, emosi hampir menguasainya lagi dan Yoshi tidak ingin menghabisi seorang ayah yang memiliki satu putra cantik.
Choi Jinhyuk tetap berfokus pada pekerjaannya, mengecek berkas berkas yang mengandung uang milyaran tanpa mempedulikan anak dari keluarga dekat diseberang. Pria tua itu masih duduk di kursi singgasana miliknya, sambil sesekali menyesap teh.
Meskipun tak kunjung dijawab, Jinhyuk tetap mengajaknya bicara setelah melirik sekilas. "Melihatmu begitu bersemangat menghabisi seluruh penjagaku, aku rasa ada hal penting yang kau bawa." Matanya bergulir, sengaja bertabrakan dengan kedua manik bengis Yoshi. "Bukan begitu?"
Salah satu keturunan Kanemoto di depannya berdecih, telinganya gatal mendengar kalimat basa basi yang dilontarkan. "Tutup mulut sampahmu dan jelaskan bagaimana bisa kau tetap menggunakan Hyunsuk setelah keluargaku membelinya!"
Yoshi menggeram, nyaris berteriak bak orang sinting jika saja kewarasannya tak lagi dipertahankan. Ia meludah sembarangan setelah merasa lidahnya telah dipenuhi rasa anyir darah, meskipun ia berhasil menumbangkan sekitar lima belas penjaga di sepanjang lorong menuju ruangan Choi Jinhyuk wajahnya tetap babak belur dan dihiasi oleh darah segar dimana mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
hiraeth; hoonsuk
FanfictionHyunsuk tak pernah merasakan 'hidup' dalam arti sesungguhnya, bahkan ia tidak bisa membedakan mana mimpi buruk dan mana nasib hidupnya sendiri Sementara Jihoon hanya hidup untuk mencari sesuatu, yang menjadi dendam sampai membawa malaikat kematian u...