tired

107 35 0
                                    


Dita memberi makan ikan-ikan yang ada di kolam. Hari ini namjoon dan beberapa anggota yang lain sedang rapat bersama perwakilan anggota tim agen lainnya.
Dita menghela nafasnya karena soodam ikut bersama jungkook dan leeteuk.

Sedangkan minji dan zuu sedang asik di kamar mereka masing-masing.

"Hey.. jangan berebut seperti itu eoh. Kau jangan serakah red fish.." omel dita.

Dita asik menaburkan makanan ikan tersebut.

"Sepertinya sangat asik, boleh aku gabung?"

"Namjoon? Bukankah kau sedang rapat?" Tanya dita. Namjoon lalu duduk di hadapannya dan menaburkan makanan ikan itu ke kolam.

"Sudah selesai."

Dita mengangguk lalu dia melipat kembali bungkus makanan ikan nya.

"Jangan terlalu banyak, nanti mereka bisa mati kekenyangan," kata dita membuat namjoon terkekeh.

Namjoon melihat ke arah handphone dota yang basah.

"Kenapa handphone mu basah?"

"Oh ini, jatuh ke kolam tadi," kata dita membuat namjoon menggelengkan kepalanya.

"Aish kau ini ada-ada saja," kata namjoon lalu mengacak rambut dita.

"Yak namjoon! Rambutku berantakan eoh," kesal dita lalu mencebikkan bibirnya. Namjoon terkekeh lalu mencubit bibir dita.

"Emmhhhh namjoonhhh babboo... lepashh eohh," kata dita susah payah sedangkan namjoon malah tertawa puas.

Minji melihat interaksi keduanya dari kaca jendela kamarnya. Dia menatap mereka dengan tajam.

Namjoon melepaskan tangannya membuat dita menekuk wajahnya.

"Aish kau ini! Bagaimana kalau bibirku jadi monyong? Kau mau tanggung jawab?" Omel dita.

"Memangnya bibir mu bisa melar huh hahaha," tawa namjoon.

Dita yang kesal pun mencubit perut berotot namjoon. Namjoon mengaduh kecil.

"Akk appo!"

Dita meledek namjoon dengan menjulurkan lidahnya membuat namjoon gemas lalu dia mencubit hidung dita.

"Ya kenapa kau suka sekali mencubit orang eoh??"

Mereka berdua tertawa membuat minju semakin panas terbakar api cemburu.

Minji menutup gorden kamarnya kesal.

"Yaa aish rasanya hidung ku menjadi mancung sekarang." Namjoon kembali terkekeh.

"Mau ku tambah?" Tanya namjoon dan langsung saja dita menggeleng cepat.

"Aniya, cukup."

Kruyuk kruyuk

Suara perut dita berbunyi membuat mereka terdiam lalu namjoon tertawa terbahak setelahnya.

"Yak jangan tertawa!"

"Kau lapar son? Pasti mamah mu tak memberimu makan eoh. Dia jahat sekali bukan?" Kata namjoon sembari mengelus perut dita membuat dita terdiam.

Namjoon melihat keterdiaman dita lalu tersenyum manis. "Kau mau makan apa?" Tanya namjoon.

Dita termangap-mangap. "Aa.. ee aku ingin, ah apa? Aku tak lapar," kata dita berbohong.

"Jangan membual, kasihan dia. Dia pasti lapar. Bukan begitu my son?"

Dita kembali dibuat diam saat namjoon menempelkan telinganya ke perutnya.

"Ne aku lapar eomma," kata namjoon menirukan suara anak kecil. Dita termenung lalu tersenyum.

"Aku ingin roti sandwich," kata dita.

"Kajja kita buat."

....

Taehyung mengusap kasar wajahnya, mau bagaimana pun caranya dia harus menemui dita.

"Dimana dia sekarang? Arghh!"

Dia berjalan mondar-mandir kesana kemari.

"Namjoon, pasti dia tau."

Taehyung segera menghubungi namjoon. Namjoon di tempatnya melihat handphone nya yang berdering.

"Emm kau duluan saja, nanti aku menyusul," kata namjoon pada dita dan dita mengangguk lalu pergi terlebih dahulu masuk.

"Yeoboseyo Taehyung? Ada apa kau menelponku?"

"Kau tau dimana dita?"

Namjoon mengerutkan keningnya, "memangnya ada apa?"

"Aku tanya apa kau tau dita dimana?"

Namjoon mendecak, "ada apa lagi eoh? Kau masih keukeuh ingin menikahi adikmu?"

"Cih adik? Kau pikir itu sungguhan?"

Namjoon menautkan alisnya bingung.
"Apa maksudmu?"

"Heol, tes dna itu palsu. Aku bukan saudara dita, sesil sudah merekayasa nya."

Mana mungkin? Kalau begitu dita bisa kembali lagi dengan Taehyung?

"Oh jinjja? Sukurlah. Tapi sayang sekali, Aku tak tau dita ada dimana. Karena aku sudah kembali ke korea dari kemarin."

"Kau pasti berbohong."

Namjoon meneguk ludahnya, "untuk apa aku berbohong? Kenyataannya memang seperti itu. Aku memiliki banyak pekerjaan dan tak sempat mengurusi tentang itu."

"Namjoon sekali ini saja kumohon. Aku tau ini memalukan, tapi bisakah kau membantuku mencari dita?"

Namjoon membasahi bibirnya, "emm ya, tentu saja. Nanti ku luangkan waktu untuk memabntumu. Kalau begitu aku tutup dulu, anyeong."

Tut tut tut

Taehyung di tempatnya menghela nafasnya lalu dia melihat pesan dari klien nya. Hampir dia kembali lupa lagi kalau besok dia akan ada rapat. Taehyung kembali menuju airport. Dia akan kembali menuju manhattan.

Agen
Seoul korea selatan
Markas

"Eonni, kau sedang membuat apa?" Tanya soodam yang datang ke dapur dan melihat namjoon serta dita sedang membuat sesuatu.

"Sandwich, kau mau?" Tawar dita.

"Woah, aku mau eonn. Buatkan aku dua," kata soodam.

"Serakah," timpal jimin membuat soodam menjulurkan lidahnya.

"Sok tau, yang satu nya itu untuk jungkook eoh."

"Halah, bilang saja itu untukmu kan?" Jahil jimin membuat soodam memutar bola matanya malas.

"Terserahmu," kata soodam.

"Noona aku mau tiga ne," kata jimin membuat soodam menatapnya horror.

"Dasar bantet," ejeknya.

"Hey, jangan berdebat disini. Atu ku pukul kalian dengan papan ini?" Kata namjoon membuat mereka celingukan.

"Eeem eonni aku menunggu di ruang tv okey?" Kata soodam.

"Ne," kata dita sembari terkekeh. Padahal niat namjoon hanya bercanda. Tapi wajahnya tak mendukung untuk itu.

"Hey kenapa mereka malah lari?" Kata namjoon heran membuat dita menggelengkan kepalanya terkekeh lucu.

"Itu karenamu babbo."

"Wae? Ada apa denganku?"

Happy reading jangan lupa vote dan komen yeorobun

agen-book 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang