rapuh

130 41 2
                                    


Namjoon sedang berolahraga pagi hari ini. Dia berlari di sekitaran markas dengan pikiran yang berkecamuk.

Dita.

Ya hanya dita dan dita di pikirannya saat ini.

"Arghh"

Bugh

Namjoon melampiaskan segala kekesalannya dengan meninju pohon. Hingga luka yang beberapa minggu kaku kembali berdenyut sakit, namun ia hiraukan.

Darah kembali mengucur karena terkena pohon dengan kayu yang tak rata.

Namjoon mendudukan dirinya dan menyandarkan punggungnya ke pohon yang ia tinju tadi.

"Kau dimana eoh?" Gumamnya sembari melihat langit yang cerah di atasnya.

"Mianhe"

"Aku masih menginginkanmu ada disini dita-ah. Bisakah kau kembali," ujarnya.

Namjoon memejamkan matanya dan merasakan hembusan angin yang membuatnya tenang.

"Aku merindukanmu"

Ia membuka matanya, dan saat dia membuka mata sebuah tinjuan keras mendarat ke kepalanya membuatnya tak sadarkan diri.

***

"Dimana jungwoo?" Tanya jinny.

"Dia bersama eomma ku" Mata jinny membulat.

"Kenapa kau tak izin dulu padaku eoh?" Kesal jinny. Yonggi mengangkat satu alisnya.

"Memangnya harus?" Tanya yonggi membuat jinny kesal.

"Hey aku ibu nya, kau lupa?" Yonggi terkekeh melihat jinny yang kesal seperti ini.

"Dia akan bahaya jika bersama kita. Kita sedang menjalankan misi jinny-ah" jinny terdiam mendengar perkataan yonggi. Apa yang dikatakan yonggi memang benar.

"Tapi-"

Chup

Yonggi mengecup bibir jinny, "tenang saja. Eomma bisa merawat jungwoo dengan baik."

Jinny menghela nafasnya lalu mengangguk.

"Tidurlah ini masih pagi" kata yonggi menarik jinny ke pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di dada jinny membuat jinny geli.

"Hey geli haha.."

Yonggi malah semakin menjadi dan menggesekkan hidungnya. Jinny menggeliat agar lepas.

"Haha.. yonggi-ah hahaha"

Yonggi ikut tertawa lalu kembali memeluk jinny dengan tenang.

"Aku masih ngantuk diamlah" ujar yonggi dengan suara deep voice nya membuat jinny meneguk ludahnya.

Aish apa yang aku pikirkan..

Yonggi menatap jinny yang melamun lalu meniup wajahnya membiat jinny tersadar.

"Huhfft"

Jinny menatap yonggi yang sedang menatapnya dengan sayu.

"Wae?" Tanya yonggi dengan suara seperti awal.

Jinny gelagapan apalagi jarak mereka berdua sangat dekat.

"Emm" yonggi terkekeh kecil lalu menarik tengkuk jinny dan menempelkan bibir mereka berdua.

Jinny terkesiap lalu balas melumat bibir yonggi. Yonggi mengangkat jinny untuk tidur di atasnya. Menarik selimut dan bergulat di dalamnya.

"Yonggi-ah, aku takut"

agen-book 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang