°Keluarga Canola [seungjin ft ateez]

° wooyoung badmood?

alert! lowercase

.
.

h-hai?

.
.
.

nggak tau, ya. dari siang terik sampai senja nyapa,  terus angin hembus lumayan kenceng justru bikin si anak tengah kim milih ngadem ganteng di kamarnya. jujur, dia lagi nggak pengin adu kataㅡngobrolㅡsama orang lain selama beberapa hari terakhir.

"woo, mama boleh masuk?"

suara lembut seseorang yang berkontribusi besar buat eksistensi dirinya di dunia ngebuat cowok sagittarius senyum tipis, beranjak dari posisinya yang asyik berkutat sama file audio video di laptop. "boleh, ma."

derit engsel, disusul gesekan kayu berplistur di bagian lain tembok ngalihin atensi seorang kim wooyoung dari layar perangkat elektronik kebanggaannya. sesosok pria manis dengan senyum sumringah terekam mata sipit si tampan. fokusnya perlahan beralih ke benda persegi panjang yang ada di tangan seonghwa. "nih, mama bawain fruit platter buat cemilan kamu nugas."

wooyoung ngangguk, sunggingin senyum tipis yang bikin seonghwa sedikit lebih tenang dari sebelumnya. "makasih banyak ya, ma. ngerepotin deh aku."

seonghwa geleng kecil, nepuk pelan pundak kokoh si anak tengah. "nggak repotin mama sama sekali, tau. kalau gitu mama tinggal dulu ya, woo."

seonghwa beranjak, ninggalin ruangan hening yang mana empunya natap kosong langit-langit kamar bernuansa monokrom itu. pikirannya ngawang, kaya, kepikiran sesuatu yang seharusnya nggak bikin dia gundah nan galau kaya sekarang. "duh, bentar lagi gue depresi jangan-jangan." sekarang dia ngeringis karena ucapan sembrononya tadi. "gue harus produktif sama semua tugas dan laporan praktek beberapa waktu belakangan," pelan-pelan dia kunyah deh tuh potongan jeruk yang tadi dianterin seonghwa. "... biar nggak terlalu mikirin yang bisa aja justru bikin gue makin gegabah."

well, kita liat aja nanti deh, ya ...

semangat, kim wooyoung! ;)

berbeda dengan dua saudara wooyoung yang lain, dua anak manis itu asyik gelungin diri di balik selimut tebal di ruang kerja sekaligus perpustakaan di dekat kamar utama rumah.