Taehyung membantu Seokjin pulang, menggandeng sang Kakak keluar dari mobil tanpa sepatah kata. Ia diam, seperti bisa. Tidak banyak bicara namun yang berbeda adalah, semua perilaku yang Taehyung lakukan terasa tulus. Jika ia biasanya menolak dekat-dekat dengan Seokjin, kini ia menawarkan diri untuk membantunya.
"Kau ingin makan sesuatu?" Tawar Taehyung. Itu salah kalimat pertama yang dilontarkan sejak tadi.
Seokjin menoleh bingung, namun binar penuh harap ia rasakan seperti bahwa Taehyung ingin membantunya.
"Aku ingin pop corn. Apa kau keberatan?"
Taehyung menggeleng "Tunggulah sebentar," ia lalu pergi dan menutup pintu kamar Seokjin.
Sementara ia tersenyum dengan tubuh bersandar sempurna pada kepala ranjang dengan tumpukkan bantal penyangga. Tangannya beralih meraih buku diatas nakas, sebuah binder berwarna coklat dengan pita yang menyatu dengan bolpoin hitam. Ia membuka benda itu dan menorehkan tulisan rapih dari jari indahnya. Menulis diari adalah hobi Seokjin.
Ia selalu mencurahkan perasaan dan harapannya dalam buku itu. Bahkan covernya bertuliskan 'Reason to Life'
Ketik Taehyung kembali membawa popcorn hangat ditangannya, segera Seokjin menyimpan kembali buku itu dan tersenyum menyambut Taehyung.
"Apa kau mau menonton?" Ajak Seokjin.
"Tidak. Eomma berpesan kau harus istirahat."
"Aish ayo menonton satu film saja. Ini bukan hal yang membuat kita lelah. Bukankah kita sudah jarang melakukannya semenjak--"
"Baiklah pilih filmnya sesukamu," potong Taehyung. Arah pembicaraan Seokjin akan membuatnya malas maka dari itu ia berusaha menghindar.
Raut wajah senangnya tidak terhindar. Seokjin segera membuka macbook miliknya dan memilih serial yang ia suka. Taehyung bukan pemilih, ia melakukannya hanya karena Seokjin.
"Apa kau mau menonton ini?" Tunjuk Seokjin pada film horror dengan banyak darah disana.
Sontak Taehyung menggeleng tidak mau "Nonton saja sendiri kalau begitu."
"Maaf, Hyung tidak tahu."
Seokjin baru ingat bahwa sang adik tidak bisa menonton film semacam itu. Ia pun mengganti dan menunjukan pada Taehyung.
"Terserah yang penting bukan Horror."
Akhirnya mereka menonton film berjudul 'My Annoying Brother' dimana keduanya tidak pernah menonton ini sebelumnya. Selama film berlangsung, mereka hanya diam dan menikmati film. Sampi menit terakhir Taehyung memalingkan wajahnya.
"Hyung bodoh, meninggalkannya sendirian setelah 10 tahun. Lalu pergi lagi untuk selamanya."
Seokjin menoleh ketika suara isak Taehyung terdengar. Ia masih dalam posisi memuggungi Seokjin dengan bahu yang bergetar.
"Pabo!" Kesalnya.
Seokjin memilih diam menghela napasnya, tangan itu terulur memberikan tissue pada Taehyung yang masih terisak.
"Itu hanya film."
Mendengarnya sontak membuat Taehyung menoleh. Ia merasa bodoh karena menangisi sebuah film fiksi yang menyuguhkan kesedihan.
"Ekhem.. kau benar. Itu hanya film."
"Tapi kematian seseorang adalah hakikat manusia, kan? Semua orang akan merasakan kehilangan."
...
Sean berusaha menolak semua kemauan Seokjin yang tidak masuk akal. Anaknya minta untuk menaiki wahana berbahaya, pergi mendaki, panjat tebing, dan bermain flying fox. Anaknya memang aneh.
"Tidak Seokjin. Permintaanmu tidak akan Eomma kabulkan. Berbahaya."
"Eomma jika tidak melakukannya sekarang kapan lagi? Eomma kan tahu,.."
Sean menghentikkan aktifitasnya yang semula membaca buku jurnal kedokteran kini langsung menutupnya rapat. Ia meletakkannya diatas meja dan berdiri dekat Seokjin.
"Baik, apapun. Akan Eomma berikan tapi tidak untuk hal berbahaya, paham?"
Seokjin tersenyum, ia tahu Sean tidak akan menolak permintaannya.
"Kita ke danau saja. Aku, Taehyung, dan Eomma."
Sean tersenyum. Ia menangkup wajah Seokjin yang putih pucat dimakan sakit "Kalau begitu istirahat dan besok kita kesana. Pastikan kalau Seokjinnie istirahat dengan baik."
"Ne Eomma!!"
To be continued
Wkwkwkw aku jelasin dikit soal film my annoying brother.
Itu pemeran utamanya do kyungsoo
Ortunya meninggal terus dia hidup sendiri sbg atlet, tapi dia cidera terus buta. Nah pas itu kakaknya yang ga pernah datang semenjak ortunya meninggal selama 10 tahun eh datang nemuin dia karena tahu adiknya buta.
Terus awalnya dia nolak si kakak tapi lama2 akrab juga, pas makin deket ternyata kakaknya sakit, terus pergi duluan pas lagi sayang2nya.Cmiiw ya
Soalnya aku juga ga nonton full wkwkw.
Ya gitu lah.
Spt biasa kalau lupa boleh baca2 ulang hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA (Taejin Brothership)
FanfictionKim Seokjin menyebalkan. Selalu saja dia yang mendapat perhatian Eomma -Taehyung Waktu yang ia punya lebih singkat, nak. Tolong mengerti -Eomma