Hai hai... Silahkan baca...
Chapter 7
The Brother'sDikelas 9B. Lea masih tak berhenti misuh misuh tentang kejadian tadi. Hingga kedua antek anteknya yang lain menghampiri nya dengan heran
"Heh Lea.. Lo napa sih dari tadi gua perhatiin misuh misuh gak jelas gitu anjir.." tanya Fitri, salah satu antek antek Lea.
Lea mendengus kesal dan menjawab "Tu si Niel sialan. Bikin gua malu aja di depan Abang Abang nya. Liat aja nanti, apa yang akan gua lakuin" ia bersmirk dan mampu membuat kedua antek anteknya mendelok tak percaya
"Dia bungsu keluarga Hans Wiliam Tolol. Nanti, bukanya dia yang celaka malah lu yang kehilangan nyawa tau gak!" Semprot Vivi dan langsung mendapat anggukan dari Fitri
"Iya, Jangan cari perkara deh Lo" timpal Fitri.
Namun siapa sangka ada yang tersenyum miring usai mendengar perkataan Lea. Pemuda itu adalah Alby, putra semata wayang dari Tuan Rayn. Ia menghampiri Lea CS dan berkata "Gua tau lo gak suka sama tu anak. Dan gua juga. Maka dari itu, mari kita kerja sama"
Lea mengerutkan dahinya tak paham. "Maksud lo, Lo mau bantu gua balas dendam sama Niel?" Alby mengangguk.
"Caranya?..." Alby membisikan sesuatu kepada Lea. Tanpa komentar, Lea langsung menyetujui ajakan Alby dan menyunggi satu sudut bibirnya ke atas "Tunggu gua Nathaniel.."
Sedangkan di kelas Nata, lebih tepatnya Dikelas 9F, Tristan dan Revan menggeram kesal lantaran mendengar cerita Niel tentang kejadian tadi.
"Anjing yaa itu si Lea. Gak kenal takut mati tu anak, berani nyelakain anak bungsu dari keluarga Hans Wiliam." Geram Tristan mengusap pipi merah milik Niel. Perlu kalian tau, Tristan dan Revan sangat menyayangi Niel layaknya adik sendiri. Mereka juga terbilang posesif pada Niel. Niel pun tak keberatan, malah ia senang jika banyak orang yang sayang padanya.
"Entah lah.. Salah ya gua ngomong gitu. Kok dia nampar" Niel menunduk, ada rasa bersalah apa Lea karena sudah mengatai Lea seperti tadi. Apa ia harus meminta maaf kepada Lea?.
Anggap Niel pake baju sekolah ya hehe.
Revan mendengar lirihan Niel pun menggeleng "Heh.. Lo gak salah. Omongan Lo tuh bener apa adanya kok. Lea yang salah, seenak jidatnya nampar Lo. Bukanya Lea juga ngata ngatai lo juga kan? Impas dong" setelah dipikir pikir, iya juga. Mereka sama sama saling mengatai, namun Lea menamparnya. Dan sebagai balasan, Bara menarik kerah baju Lea Impas kan, pikir Niel polos.
Setelah itu Niel teringat tentang Alby. "Eh gimana persoalan Alby sama om Rayn? Itu beneran mereka mau ngerencanain sesuatu?" Tanya Niel.
Tristan dan Revan mengerikan bahunya "Entah lah, denger denger Om Rayn kena serangan jantung gegara sesuatu hal. Masa iya sakit sakit gitu mau ngerencanain sesuatu buat ngehancurin keluarga lo yel?" Niel mengangguk. Benar juga, kan tak mungkin jika Alby sendiri an yang melakukan rencana mereka. Positif thinking aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Brother's
Підліткова літератураTentang keempat pemuda laki laki tampan dengan keposesifannya kepada sang adik bungsu yang memiliki imun yang lebih lemah dari mereka. Kehidupan mereka cukup rumit karena mereka besar tanpa adanya orang tua di samping yang mendampingi mereka. Orang...