Sekarang gue tau kenapa Bizar benci banget sama gue. Astaga, kenapa terlalu banyak hal yang nggak dicantumkan penulis di komik?
-Lusi
"Lo kayak malaikat, La," ucap Natasya sembari memperhatikan Lusi yang sibuk mengompres luka lebamnya.
"Kenapa menurut lo gue malaikat?"
Natasya menunduk sebentar untuk melihat telapak tangannya yang terasa perih. "Lo datang di saat gue butuh seseorang. Hari itu, saat lo kasih gue payung dan sekarang. Timing lo selalu pas, seolah lo bukan dari dunia ini. Apa efek dari kecelakaan lo waktu itu begitu besar?"
Lusi terkekeh. "Lagi-lagi semua orang ngomongin soal kecelakaan itu, gue jadi ngerasa bersalah karena baru berubah sekarang. Dulu gue sejahat itu ya sampai orang-orang sulit percaya dengan perubahan gue sekarang?"
"Iya, dulu saking takutnya, gue nggak berani lihat lo," ungkap Natasya, entahlah ... dia merasa nyaman dengan Lauren yang sekarang. Sehingga dengan mudah dia menyampaikan apa yang ada di dalam hati terdalamnya.
"Apa sekarang lo berani lihat gue?" tanya Lusi sambil menatap mata Natasya.
"Iya, sekarang gue lebih nyaman sama lo. Cuma lo yang menyadari ketidak hadiran gue di sekolah."
Lusi menggeleng. "Nggak cuma gue, ada satu lagi."
"Siapa?" Natasya bingung, siapa lagi yang mencemaskan dirinya? Dia kan bukan siapa-siapa.
"Aydan. Lo belum ketemu dia kan sejak ibunya meninggal? Aydan khawatir ada sesuatu yang terjadi sama lo karena lo nggak masuk sekolah," ungkap Lusi sembari memberikan antiseptik pada luka lain di punggung tangan Natasya.
"Dia nggak butuh gue."
"Lo salah. Dia butuh lo, dia nggak bisa ngelewatin itu semua sendirian. Dan lo juga butuh dia. Jangan menyakiti diri kalian sendiri," ucap Lusi, dia cemas jika hubungan antara Natasya dan Aydan semakin renggang. Bisa saja hal itu mempengaruhi masa depan dunia komik ini. Bagaimana jika tiba-tiba karakter Lauren dihapus karena terlalu banyak mengubah alur cerita?
Natasya meringis mendengarnya. Semua itu terdengar dusta di telinganya. Karena sejatinya, Natasya bukan siapa-siapa, apalagi di hidup Aydan yang sudah punya segalanya. Dibanding dirinya, Lauren jauh lebih pantas untuk berada di sisi pria itu.
"Apa tadi ayah lo?" tanya Lusi akhirnya, ketika tak mendengar jawaban apa-apa lagi dari Natasya.
"Iya."
"Apa dia yang udah bikin lo babak belur begini?" tanya Lusi lagi. Kalau itu benar, bahaya bagi Natasya untuk tetap berada di dekat ayahnya.
"Dia lagi nggak sadar aja karena pengaruh alkohol. Biasanya nggak kayak gitu kok. Dia sayang sama anaknya, dia bahkan menangin hak asuh gue dari ibu. Gue yakin dia bisa jagain gue lebih baik," jawab Natasya walau jelas-jelas air matanya sudah berkumpul di pelupuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Love With A Second Lead
Romance[LENGKAP] Lusi merupakan pembaca setia komik berjudul Natasya's Love yang kini sedang terkenal di kalangan anak muda. Walau usianya sudah 25 tahun, dia hanya bisa bergantung pada komik sebagai pengalih perhatian dari rasa sakit yang timbul oleh pen...