Tiga Puluh

10K 1.5K 82
                                    

Cowok aneh, gila, nggak jelas!

-Lusi

"Mau jadi istri gue?"

Lusi terkejut dengan pertanyaan itu. Bahkan dia lebih terkejut daripada saat tau kalau kakaknya dan Feronika sudah menikah. Apa-apaan ini? Kenapa tiba-tiba ada pangeran berkuda hitam yang mendatangi dirinya? Bahkan di hadapan seluruh teman satu angkatannya.

"Sorry, tapi kayaknya lo salah orang," ucap Lusi.

Ternyata dia punya sisi yang menggemaskan, pikir Axel dengan seulas senyuman.

"Gue rasa, gue nggak salah orang," jawab Axel yang masih setia berdiri di dekat Lusi. Gadis itu jadi lelah mendongak karena posisi pria di depannya terlalu tinggi.

Lantas Lusi diam untuk beberapa menit sebelum akhirnya memutuskan untuk berdiri. Dia bersedekap dengan sombong tanpa mengalihkan tatapannya sedikit pun.

"Gue nggak tau kenapa seorang pangeran tiba-tiba menawarkan gue untuk menjadi istri, tapi gue menolak."

Senyum Axel semakin mengembang. Dia suka dengan jawaban Lusi. Tangannya terulur untuk mengaitkan anak rambut Lusi ke belakang telinga. "Apa lo punya alasan untuk menolak gue?"

Ucapan pria itu membuat bulu kuduk Lusi merinding. Kalau dipikir-pikir, wajah bak aktor papan atas memang tak pantas ditolak dengan memalukan seperti ini. Tapi dia tak punya pilihan. Pikir Lusi, sekalian menunjukkannya di depan Cece yang tadi menghinanya.

Lusi menepis kasar tangan Axel. "Terus, atas dasar apa lo tiba-tiba ngajakin gue nikah? Gue masih bersikap sopan sama lo karena lo mengatakannya di depan orang banyak. Apa kita bahkan saling kenal? Nggak sama sekali."

Axel menatap lekat wajah Lusi yang berada di depannya. Tak hanya Axel, Lusi juga menatapnya dengan beribu pertanyaan yang menumpuk di kepala.

"Wah, gue nggak nyangka kalau Lusi dideketin cowok ganteng!"

"Bukan cuma ganteng, tapi artis papan atas!"

"Dari mana coba pangeran itu?"

"Andai gue belum nikah ... hiks!"

"Kenapa Lusi nolak, ya? Kalau gue sih merem aja gue terima."

Lusi melirik ke arah teman-temannya yang menjadikan mereka berdua sebagai pusat perhatian. Ternyata pria ini punya aura yang kuat, Lusi harus sangat berhati-hati.

Hatinya hanya untuk Bizar! Ingat itu, Lusi. Pasti Bizar sekarang sedang ketakutan di dunia nyata yang begitu jahat ini. Lusi tak boleh terpesona oleh pria lain dengan mudah. Lusi kan orang yang setia.

Belum sempat Axel menjawab, seorang pelayan pramusaji tak sengaja tersandung kabel soundsystem yang tersambung di lantai. Ia pun hampir melemparkan nampan dan gelas ke kepala Lusi. Dengan sigap Axel melindungi Lusi dengan punggungnya hingga jarak keduanya begitu dekat. Lusi sampai terduduk kembali karena terkejut.

"Lo tanya atas dasar apa gue ngajak lo nikah?"

Lusi mengernyit, dia merasa familiar dengan dialog ini. Dan seingatnya setelah kata-kata itu, dia akan ....

Axel mengangkat dagu Lusi agar mendongak lalu mendekatkan wajahnya. Dia berikan sebuah ciuman ke bibir Lusi dengan mata terpejam. Saking kagetnya, Lusi sampai tak bisa berkutik. Dia diam dengan seluruh tubuh yang kaku. Semua orang yang ada di sana terperangah, mereka tak menyangka akan menonton hal itu di acara reuni terakhirnya. Tatapan dan bisikan dari teman-temannyalah yang membuat Lusi segera tersadar.

I'm In Love With A Second Lead Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang