Pernah gak kalian merasa takut sama petir? Kalau iya, berarti kita sama.
Gemuruh petir, langit gelap, selimut mendung... Terlihat menakutkan bukan? Semua terlihat gelap, berisik dan menakutkan dalam satu momen.
Pernah suatu ketika, aku tidur dikamarku yang mengarah ke jendela langit tanpa tirai dengan keadaan lampu mati. Kilatan petir terlihat begitu keras. Gemuruh yang menggelegar membuatku sedikit panik dan takut. Aku mencoba menghubungi salah satu temanku dan bercerita "Aku takut. Petir terlihat menakutkan."
Dengan cepat dia menjawab "Kenapa takut? aku malah suka dengan suasana seperti itu. Hujan deras, petir... Ah pasti aku bisa tidur nyenyak disana."
Satu respon yang kuberikan kepadanya... Aku heran. Apa yang dia suka dari kilatan petir yang menakutkan? Aku terus melihat ke arah jendela dan mengamati petir itu. Sekilas aku merasa sangat takut. Kilat petir itu terlihat begitu dekat. Namun aku mencoba berfikir, petir itu jauh diatas sana. Kecil kemungkinan aku bisa tersambar karena aku sedang di dalam ruangan.
Aku terus melihat petir itu dan mencoba melawan "Aku tidak takut". Beberapa kali aku merasa lebih baik. Namun aku tidak benar - benar merasa lebih baik. Aku takut, namun aku menyangkalnya.
Keesokan harinya, hujan deras kembali turun. Ada banyak berita bahwa di daerahku sedang terjadi fenomena hujan es. Aku merasa sedikit takut. Namun aku mencoba menghandle rasa panikku.
Sepulang kerja, aku masuk ke kamarku. Membersihkan diriku dan bersiap untuk berbaring diranjangku mengamati petir. Beberapa kali aku masih merasa kaget. Aku mencoba memberanikan diri untuk menikmatinya. Iya, menikmatinya. Aku lelah lari dan menyangkal.
Aku bisa menerima fakta bahwa aku takut dengan petir. Aku terus mengamatinya sampai aku merasa terbiasa.
Setelah hari itu, aku jadi tau beberapa hal. Aku tidak perlu memaksa untuk melawan ketakutanku yang membuatku semakin takut dan ingin lari. Aku cukup merasakan seluruh ketakutanku tanpa penolakan sampai aku merasa biasa dan tidak takut lagi.
