[15] Besfriend?

8.3K 664 110
                                    

Mobil Jeno berhenti tepat di depan gerbang kost Jesi. Jesi membuka seatbelt nya. Jesi menoleh ke arah Jeno yang sedang memperhatikannya.

"Masuk. Jangan kemana-mana," Jesi hanya membalas dengan anggukkan dan senyuman di wajahnya.

Jesi mengambil tas nya, merasa sudah tidak ada yang tertinggal, ia langsung keluar dari mobil Jeno.

Bertepatan dengan Jesi yang keluar dari mobil, seseorang juga keluar dari mobil yang terparkir didepan mobil Jeno, mobil yang sudah ada sebelum Jeno datang.

"Anjing! Turun lo brengsek!" teriakkan Rey berhasil membuat Jesi menoleh dan terkejut.

Rey datang dengan Cya dan Grace. Cya dan Grace menghampiri Jesi, berbeda dengan Rey yang menghampiri kursi kemudi, lalu menggedor-gedor kaca mobil Jeno.

dug! dug!

"Turun lo!" teriaknya lagi, memerintahkan Jeno untuk turun.

"Rey! Lo kenapa si?" Jesi ingin menghampiri Rey, tapi dirinya ditahan oleh Grace dan Cya.

"Ini kenapa si, hah? Kenapa Rey marah banget?" Jesi melemparkan pertanyaan kepada Grace dan Cya.

Grace dan Cya belum sempat ada yang menjawab pertanyaan Jesi, Jeno turun dari mobilnya. Membuat pandangan mereka beralih kembali ke Jeno dan Rey.

plak!

"Brengsek lo!" tamparan yang diberikan Rey tidak main-main, kepala Jeno sampai menoleh ke kiri karena tamparannya.

"REY!" Jesi berteriak kaget ketika melihat Rey dengan entengnya tiba-tiba menampar Jeno.

Jesi yang sudah kalang kabut, langsung menarik tangannya dan menghampiri Rey dan Jeno.

"Lo apain sahabat gue hah!"

Rey sudah bersiap kembali mengangkat tangannya ingin menampar Jeno, tapi kini tangannya tertahan karena Jesi lebih dulu menarik Rey untuk menjauhi Jeno.

"Rey! Lo apa-apaansi? Lo kenapa?" geram Jesi yang masih menahan tangan Rey yang terlihat masih emosi.

"Rey udah, Rey," Cya mengelus tangan Rey yang terlihat masih gemetar hebat, menandakan emosinya masih memuncak.

"Rey," Grace mengelus punggung Rey, berharap bisa meredakan emosi Rey.

Jesi terlihat masih kebingungan akan situasi saat ini. Jesi menghampiri Jeno yang masih memperhatikan mereka.

"Kamu pulang aja, aku perlu ngobrol dulu sama mereka."

Jeno mengalihkan pandangannya ke Jesi yang kini sudah berhadapan dengannya.

"Jangan ada yang ikut campur soal hubungan kita. Aku gak suka."

Hanya itu yang keluar dari mulut Jeno, sebelum akhirnya Jeno kembali masuk kedalam mobilnya, dan mulai menjalankan mobilnya pergi dari pekarangan kost Jesi.

Jesi menghela nafas beratnya, kemudian kembali menghampiri Rey.

"Kalian kenapa si? Kenapa tiba-tiba dateng terus lo Rey, kenapa tiba-tiba nampar Jeno?"

Terlalu banyak pertanyaan di otak Jesi mengenai kejadian hari ini. Untungnya didepan kost Jesi saat ini sepi, jika tidak pasti dirinya sudah kembali menjadi tontonan.

"Kita udah tau semua soal hubungan lo sama Jeno."

Seperti tersambar petir, ada rasa panik dalam hati Jesi. Apa yang dimaksud tau oleh Grace? tentang perilaku Jeno, kalo iya bagaimana bisa? dan dari siapa mereka tau?

"Lauren udah cerita semuanya ke gue, soal kejadian malam dimana gue mabok dan lo di antar pulang sama Lauren," lanjut Grace.

"Haechan juga bilang ke kita soal Jeno, mantannya yang bunuh diri, dan soal penyakit Jeno," kini yang berbicara bukan Grace melainkan Cya. Rey? dia masih berusaha menahan emosinya agar mereda.

Relationshit - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang