[17] You got it

6.5K 540 26
                                    

Jesi sudah rapih dengan pakaian casualnya untuk pergi ke kampus. Pakaian dengan warna senada yaitu cokelat membuat dirinya terkesan elegan.

Kali ini Jesi pergi menuju kampusnya dengan menggunakan bus. Dari semalam dia tidak menyalakan handphonenya, bahkan tidak ada keinginan sedikitpun untuk memasang kartu SIM ke handphonenya. Walaupun Jesi tau ini tidak bisa bertahan lama, karena bagaimanapun Informasi mengenai organisasi dan kegiatan kampus selalu diinformasikan melewati massage.

Pikiran Jesi masih berkelana. Memikirkan bagaimana nanti menjelaskan kepada Grace dan Rey agar mereka bisa kembali seperti dulu lagi dan memikirkan alasan yang cocok untuk Jeno. Jeno pasti menanyakannya tentang telpon darinya yang tak kunjung diangkat oleh Jesi, hingga nomornya yang tidak aktif.

Hanya butuh waktu kurang lebih 30menit untuk sampai kampusnya. Jesi turun dari bus dan langsung masuk ke area fakultasnya. Tidak terlalu ramai, tidak sepi juga. Mungkin karena jam masih menunjukkan pukul 09.43, jadi kampus belum terlalu ramah dengan mahasiswa.

"Jes!" seseorang dari arah belakang memanggil dirinya yang membuat Jesi otomatis menoleh ke sumber suara.

Terlihat orang yang memanggil Jesi berlari kecil agar menyamai langkahnya.

"Santai Chan, kenapa si?" Jesi menghentikan langkahnya ketika Sungchan menghampirinya dengan sedikit berlari.

"Itu hp lo mana? kok engga aktif?" tanya Sungchan yang kini sudah kembali berjalan beriringan dengan Jesi.

"Handphone gue rusak, kejebur semalam, jadi gabisa nyala, kenapa?" Sungchan terlihat mengangguk sejenak menjawab penuturan Jesi.

"Engga apa-apa si, gue cuma mau bilang Jaemin sempet nyariin lo buat minta file yang kemarin lo salin, karena di dia katanya ada yang ke hapus."

Jesi mengangguk paham, "yaudah kalo gitu gampang, nanti gue pindahin dulu datanya, flashdisk nya nanti gue kasih ke Jaemin."

"Oh iya, ngomongin soal Jaemin, dia udah sembuh?" Jesi melirik ke arah Sungchan yang berada disebelahnya.

"Udah, udah masuk kok, dia sempet nanyain keadaan lo," Sungchan terkekeh sembari mengatakan hal tersebut. Dan terlihat raut wajah Jesi yang bingung.

"Aneh kan? dia yang sakit, tapi dia malah nanyain keadaan lo. Dia bilang dia takut lo di apa-apain sama Jeno, padahal kan lo sama Jeno adem ayem aja."

Kini rasa bersalah Jesi kepada Jaemin semakin besar. Pacarnya yang membuat Jaemin sakit, tapi malah Jaemin mengkhawatirkan dirinya. Lebih tidak enaknya lagi, selama Jaemin sakit Jesi tak pernah menjenguknya barang sekalipun.

"Dia udah masuk dari kapan?" tanya Jesi kembali. Pasalnya dirinya belum melihat Jaemin sejak kemarin, entah sejak kapan Jaemin sudah pulih.

"Dari kemarin dia masuk, cuma emang lagi beda jam kayanya sama lo, makannya lo ga ketemu, kan?"

Jesi mengangguk membenarkan penuturan Sungchan. Hatinya bersyukur mendengar kabar bahwa Jaemin sudah pulih dan kembali berkuliah.

"Gue duluan ya Jes, bye."

Kelasnya dengan Sungchan memang beda arah. Jesi ke kanan dan Sungchan ke kiri. Jesi melanjutkan jalannya menuju kelas. Sampai disana masih banyak bangku kosong, memang kelasnya dimulai masih berkisar 15menit lagi, jadi wajar masih ada beberapa yang belum datang.

"Rey!" Jesi melambaikan tangannya ketika melihat Rey memasuki kelas. Maksud dirinya agar Rey duduk di sebelahnya.

Berbeda dengan ekpetasinya, Rey hanya menatapnya acuh dan kembali berjalan mengambil meja di sebelah Lea. Kali ini akan sulit untuk Jesi menjelaskan.

Relationshit - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang