Happy Reading guys, jangan lupa vote sama komen nya yahh❤
👑👑Prince mengacak rambut nya saat mendengar suara tangisan (namakamu) di luar sana. Jujur saja Prince sangat menyesal telah marah namun itu reaksi alami tubuh nya saat lelah tapi malah di bercandai seperti itu.
Bahkan pekerjaannya kini belum selesai sepenuh nya, masih ada setumpuk laporan keuangan yang harus ia handle sendiri.
Drt..drt..drt..
"Halo" Prince mengangkat panggilannya.
"Iya kirim aja ke email, nanti gue cek ya" Prince pun kembali di sibukkan dengan pekerjannya.
Sementara itu di luar Liam tengah berusaha menenangkan (namakamu) yang menangis sesegukkan.
"Nanti gue bujuk Prince deh biar gak marah" Liam mempukpuk kepala (namakamu).
Kenapa bisa (namakamu) berlebihan sekali sampai nangis seperti itu, mungkin kalian heran tapi (namakamu) itu seumur hidup nya hanya di jadikan Princess yang di manja.
Selalu di turuti keinginannya dan tak pernah di marahi, bahkan jika bertengkar dengan kakaknya pun (namakamu) lah yang di bela oleh Anang dan Tiffany.
"Gue mau pulang!" (Namakamu) mengemasi barang-barang nya dengan wajah berantakkan karena air mata nya.
Liam pun panik. "Eh eh gue anter ya"
"Gak usah!"
"Jangan gitu lahh"
Sebisa mungkin Liam menahan (namakamu) di sini sampai Prince selesai atau mengantarkan (namakamu) pulang ke rumah dengan selamat. Pasal nya kalau ada apa-apa pada (namakamu) pasti Liam akan di bacok oleh Prince.
Tanpa sepatah kata lagi (namakamu) pulang sendiri naik taksi online, karena tadi ia kesini di antar Papi nya. Jadi terpaksa ia harus pulang sendiri karena tak membawa mobil.
Liam terduduk dengan pasrah saat (namakamu) menghilang dari pandangannya.
"Hayoloh" ejek Noah meneguk soda nya dengan santai.
👑 👑
Sang supir mencuri-curi pandang pada penumpang yang satu ini, wajah nya cemberut dengan bekas air mata dan pokoknya berantakkan sekali.
"Non" panggilnya.
(Namakamu) menoleh dengan ekspresi datar tentu itu seram, seperti penampakkan hantu.
"Lagi putus cinta ya non? Galau?" Pak supir mencoba mengajak bicara (namakamu) karena takut perempuan itu tiba-tiba kerasukkan karena pikiran kosong.
"Gak putus ya Pak!"
Ohh oke, gak putus berarti cuman berantem.
"Maaf non, kalau non mau cerita aja sama saya. Biar lega gitu, saya gak tega liat perempuan nangis"
"Kapan-kapan aja ya pak ceritanya, udah sampe. Ini uang nya, makasih" (namakamu) turun dari mobil saat sudah sampai di pekarangan rumah nya yang luas.
Pak satpam dengan segera membuka gerbang untuk Nona nya.
"Silahkan Non" dengan penuh senyuman ia menyambut (namakamu) tapi tidak di balas dengan baik.
(Namakamu) dengan cepat berjalan menuju kamar nya, melewati Kenzo yang sedang berbincang dengan Tiffany di ruang tengah pun terheran-heran.
"(Nam)? Sayang? Kok buru-buru? ada Kenzo ini" panggil Tiffany.
"Boleh aku susul (namakamu) nya tante?" Izin Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Princess (Gabriel Prince)
FanfictionBy : Miss_Toffu Di perlakukan layaknya ratu oleh Gabriel Prince memang benar-benar definisi wanita beruntung. Gabriel Prince sosok pria yang menjadi pacar idaman karena ketampanan, kebaikkan, kelembutan hati dan prilakunya membuat siapa pun meleleh...