Tak terasa hampir satu bulan lamanya mereka menyelesaikan pembuatan film ini, tibalah di ending dimana adegan yang singkat namun membuat sang pemeran utama tidak tenang.Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari tapi Prince belum tertidur, ia malah melamun di balkon kamarnya.
Pikirannya penuh dengan bayangan hari esok, dimana ada adegan yang mengharuskan ia dan (namakamu) kissing. Walaupun di negaranya sebelumnya ia tinggal kiss bukan sesuatu yang asing tapi tetap saja ini di indonesia, dari segi budaya pun berbeda. Terlebih kalau di Indonesia itu jarang adegan kissing dalam sebuah film atau drama.
Dari tadi Prince mencoba mempraktekkan sendiri dan mempelajari apa saja yang membuat adegan itu akan romantis, hey ini kebutuhan film tentu saja suasana itu yang ia dan yang lain inginkan.
Memegang pinggang, atau tengkuk leher sang wanita. Ah kalau memegang leher terlihat agresif. Lebih baik merangkul pinggang saja.
"Arghh, tau lah segimana besok aja" prustasi Prince memasuki kamarnya dan mencoba untuk tidur, sudah berganti posisi sedemikian rupa tetap saja ia tak bisa menghilangkan pikiran itu dari otaknya.
Hingga ia tak tidur semalaman membuat kantung matanya sangat tebal dan hitam. Pasti nanti para crew mengomeli Prince terutama Kia.
Sama hal nya dengan (namakamu) ia sudah berusaha memejamkan mata nya tapi tetap tidak bisa, jantung nya rasanya tak berhenti berdetak.
"Ishh" (namakamu) membuka selimut dengan kasar lalu terduduk.
Mawar yang sedang tertidur menyadari itu pun berbicara dengan mata terpejam. "Udah ttd kontrak loh, mau lo bayar denda milyaran?" Ucap nya ketika melihat (namakamu) yang ragu.
Tadinya (namakamu) fikir akan biasa saja, ia sudah beberapa kali membintangi film dengan lawan main berbeda-beda tapi tak sampai segelisah ini.
"Udahlah kalo gak mau biar gue aja yang gantiin" timpal Yoriko setengah melindur.
"Ya jangan dong, harus professional. Udahlah (nam) sama Prince doang, gak bakal kenapa-napa"
Enteng sekali ya Mawar bilang begitu, tak tahu saja kalau hati (namakamu) yang nantinya tak baik-baik saja.
"Semangat bestiee...zzz...zzz" Yoriko mengepalkan lengan ke atas seolah memberi semangat lalu tenggelam lagi dalam pulau mimpinya.
Ya semoga saja, esok baik-baik saja.
"Hey Prince! Begadang ya? Ngapain sii?" Omel Kia mengoleskan sesuatu ke bawah mata Prince untuk menyamarkannya.
"Tapi pas teteh cek kamu udah tidur loh"
"Kebangun, terus gak bisa tidur lagi" alasan Prince.
"Bukan mikirin buat hari ini kan?" Ledek Kia.
"Engga, biasa aja"
Bohong, ya Prince berbohong. Nyatanya sekarang ia dan (namakamu) sedang berhadap-hadapan, tim pun mengarahkan kedua nya untuk mendapat feel dan hasil yang maksimal.
"Natural aja ya, bayangin aja kalian kiss sama orang yang kalian suka" arah Billa sang penata gestur.
(Namakamu) dan Prince saling bertatapan, jantung kedua nya berdegup kencang. Terlebih Prince yang takut kalau bunyinya terdengar orang-orang saking kencang nya.
Apalagi (namakamu) hari ini terlihat sangat cantik sekali dengan bibir yang merah merona, menggodanya.
Shit, umpat Prince.
"Action!"
"Nay, lo tau kan selama ini gue bawel sama lo karena apa?" Yuda memegang pinggang Anaya menyuruhnya mendekat membuat jarak mereka hanya satu jengkal saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Princess (Gabriel Prince)
FanficBy : Miss_Toffu Di perlakukan layaknya ratu oleh Gabriel Prince memang benar-benar definisi wanita beruntung. Gabriel Prince sosok pria yang menjadi pacar idaman karena ketampanan, kebaikkan, kelembutan hati dan prilakunya membuat siapa pun meleleh...