Beberapa bulan kemudian, kehidupan Prince setelah menikah tentu saja berubah drastis, ada tanggung jawab yang harus ia jaga. Pulang ke rumah Prince tak sebebas dulu, ia harus mengecek keadaan sang istri memastikan baik-baik saja."Mbak, (namakamu) kemana?" Tanya Prince begitu sampai, meneguk air dingin di kulkas.
"Non (namakamu) di kamar dari sore Mas, katanya perutnya sakit" ucap Mbak Naya selaku salah satu asisten rumah tangga di sini.
Begitu mendengar (namakamu) tak baik-baik saja, Prince naik ke atas dengan segera. Ia khawatir dengan keadaan (namakamu).
"Sayang" panggil Prince ketika membuka pintu kamar, ia melihat (namakamu) sedang duduk meluruskan kaki di atas tempat tidur dengan mengelus perutnya. Prince lantas mendekat.
"Udah pulang?" (Namakamu) tersenyum lalu membalas Prince yang memeluknya.
"Kenapa perutnya? Kata mbak sakit" Prince mengelus perut (namakamu) yang mulai membuncit.
"Kram lagi, tapi sekarang udah engga"
"Princess, baik-baik ya di dalem Mama. Jangan nakal kasihan Mama nya kesakitan"
(Namakamu) mengelus rambut Prince yang menciumi perutnya. Rasa sayang nya semakin bertambah dari hari ke hari apalagi sang buah hati akan segera hadir di antara kedua nya, semakin mengeratkan hubungan mereka.
Jenis kelamin sang anak pun sudah di ketahui yakni perempuan. Prince sangat bahagia saat mengetahui nya itu artinya ia akan punya princess kecil.
"Udah minum susu belum?" Tanya Prince.
"Belum, kaki aku mulai pegel kalo ke bawah naik tangga juga pinggang sakit" (namakamu) sedikit mengelus pinggang nya mungkin karena membawa beban berat.
"Sekarang kita pindah ke kamar bawah, atau perlu aku buatin lift buat kamu?"
"Pindah ke bawah aja"
"Yaudah sekarang minum susu dulu ya sama makan buah, abis itu aku pijitin kamu"
Malam pun tiba, (Namakamu) terus bergerak gelisah dalam tidurnya, sampai Prince yang memeluknya pun terganggu.
"Kenapa sayang?" Tanya Prince dengan suara serak nya, ia melirik jam yang menunjukkan pukul 2 pagi.
Tanpa menjawab, (namakamu) duduk lalu mengeguk air putih yang memang selalu tersedia.
"Perutnya sakit lagi?" Tanya Prince mengelus perut (namakamu) yang agak membuncit.
Biasanya jam seginilah (namakamu) merasakan kram di perutnya.
"Engga"
"Terus kenapa?"
"Aku kepengen sate deh"
Sebagai suami siaga, Prince langsung bersiap mengambil jaket dan kunci mobil.
"Aku pergi dulu yah" Prince mengecup kening (namakamu), tapi (namakamu) menahannya.
"Mau ikutt"
"Dingin sayang, kamu tunggu aja ya"
"Gak mau, mau ikut"
"Yaudah ayo, tapi pake jaket yang tebel"
Setelah siap, Prince menggandeng (namakamu) menuju ke garasi, membuka salah satu pintu mobil dari banyak mobil di sana. Tapi lagi-lagi (namakamu) menahannya.
"Mau naik motor" ucap (namakamu) tentu saja di tolak Prince.
"Kamu jangan macem-macem ya, nanti masuk angin pake mobil aja"
"Baby yang pengen" (namakamu) mengelus-elus perutnya membuat Prince luluh tentu saja.
"Yaudah boleh, ayo" dengan pasrah Prince mengeluarkan motornya, (namakamu) pun naik dengan riang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Princess (Gabriel Prince)
FanfictionBy : Miss_Toffu Di perlakukan layaknya ratu oleh Gabriel Prince memang benar-benar definisi wanita beruntung. Gabriel Prince sosok pria yang menjadi pacar idaman karena ketampanan, kebaikkan, kelembutan hati dan prilakunya membuat siapa pun meleleh...