Pantai

4.2K 143 3
                                    

Setelah selesai mandi, mereka pun duduk di dekat kolam renang,sambil menikmati angin malam hari dan menunggu Zergan bangun. Avira sudah yakin bahwa Zerga akan bangun..

Agra duduk di samping Avira sambil membawa cemilan yang tadi ia beli, tak lupa dengan minuman nya juga. Cuaca malam ini lumayan dingin, semoga saja besok pagi tak hujan

"Vir..." Panggil Agra kepada Avira. Avira pun menoleh dan mendapatkan Agra yang sedang menatap nya

"Yaa??" Avira pun menatap Agra. Tanpa izin Agra langsung menyenderkan kepala nya ke pundak milik Avira. Nyaman, itu yang di rasakan nya

"Eh..?" Avira sedikit tersentak dengan perlakuan Agra yang tiba-tiba menyender

"Vir...Maafin aku ya, selama 2 tahun yang lalu gw gk pernah di samping kamu, di saat-saat kamu mau melahirkan Zergan aja aku gak ada di samping kamu, di saat kamu dapet hinaan dan ujian, aku gak ada di samping kamu buat jadi senderan kamu. Bahkan aku juga 1 tahun yang lalu datang secara tiba-tiba, tanpa dosa nya aku langsung deketin kamu, dan tanpa bersalah aku langsung nyatain diri aku kalo gw itu Ayah nya Zergan. Aku ngerasa paling pengecut tahu gk Vir..,

Datang tanpa dosa terus deketin kamu kayaa gak pantes aja, aku minta maaf sama kamu, iya sih gk semudah itu kamu nerima maaf aku, dan gk segampang itu pula kamu nerima aku kembali setelah apa yang aku lakuin ke kamu. Tapi dengan usaha aku, aku bakal perjuangin kesempatan kedua ini, beberapa hari lagi kita bakal ke Jakarta buat ketemu sama Keluarga kamu, jadi... Aku punya niat buat minta restu sama keluarga kamu, aku juga pengen punya setatus jelas antara kita berdua" Ucap panjang lebar Agra

"Gra...Selama kamu gk ada, aku selalu berharap kamu datang esok hari, selalu berharap kalo kamu ngasih surprise ke aku sama Zergan. Bahkan aku juga sering banget mimpiin kamu saking berharap, dari kamu aku belajar kalo berharap itu gak baik. Aku udh maafin kamu, tapi masalah buat bersatu..... pelan-pelan ya, aku juga harus lawan ketraumaan aku ke kamu, aku bakal kasih kesempatan kedua kalo emang bener-bener aku udah siap. Masalah ketemu smaa kelurga aku di Jakarta, ayo-ayo aja. Tapi kalo restuu....." Avira menjeda kata kata nya, ia menarik nafas lalu mengeluarkan nya secara perlahan

"huhh!!! k-kamu boleh bilang sama mereka, tapi kalo di tanya kapan (?), jawab aja nunggu Avira pulih mereka juga pasti ngerti kok"

"Beneran....Makasih Viraa..." Agra segera memeluk Avira

"Bundaa..." Suara serak samar-samar bangun tidur terdengar oleh mereka

"Zergan!!" Agra segera melepas pelukan nya

"Zergan laperr" Astaga ternyata ia bangun karena lapar, baiklah untung saja tadi membeli roti kesukaan Zergan

"Tunggu ya, bunda ambil dulu roti kesukaan Zergan. Zergan tunggu disini sama Ayah" Avira pun beranjak pergi ke dapur, sekalian juga membawakan untuk diri nya dan Agra, tak lupa dengan 3 cangkir susu choklat hangat

"Ayahh...dinginn" lirih Zergan. Agra segera memeluk anak nya yang kedinginan itu

"Cup,cup,cupp..... Kesian anak Ayah kedinginan, sini peluk" Sambil menunggu Avira datang, Zergan mulai bercerita tentang diri nya yang mempunyai teman jahat

"Ayah!!" Panggil Zergan

"Yaa?kenapa sayang?" Tanya Agra

"Zergan mau cerita, yahh"

"Cerita aja,mau cerita apa?" Zergan pun akan memulai cerita

"Jadi gini yahh, Zergan punya temen nama nya Dian, tapi dia itu suka di bully sama kelas sebelah yah. Kesian tahu tiap hari di jailin terus" Ungkap Zergan

"Kenapa gak di bantuin, nak?" Tanya Agra

"Karena kata si pembully nya kalo Zergan bantuin, Zergan juga bakal di bully" Ucap Zergan

Aku kembali Avira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang