14. kepergok

662 69 2
                                    

VOTE VOTE VOTE VOTE
FOLLOW FOLLOW FOLLOW

°•°Next day....

Keesokan harinya masih sama, Raka berangkat hanya dengan Dio tanpa Ankaa. Duduknya pun jauhan, gak mau deket. Hingga bel pun berbunyi, mereka masuk ruang masing-masing tanpa sapa, bahkan sekedar tatap matapun enggan.

Sesudah masuk ruangan, Ankaa berniat untuk ngelawak. Dengan pura-pura lupa bangkunya dimana, dan duduk dibelakang Aylin dengan muka yang nyebelin banget kalo diliat, sumpah. Aku aja pengen nampol mukaknya pakek HP.

Temannya bukan terhibur malah menatap Ankaa aneh, mungkin batin mereka 'apaan sih si Ankaa, gak jelas banget deh'. Sementara Aylin hanya menggelengkan kepalanya heran. Setelah itu, Ankaa pun kembali ke tempatnya.

Mungkin efek galo gegara ngambekan sama mas pacar kalik ya. Aku sih mikirnya gitu wkwk.

Waktu mengerjakan mapel pertama telah usai, dan tiba saatnya istirahat. Ankaa langsung merebahkan dirinya di tengah-tengah temanan nya yang sedang bermain game dan mengobrol, tanpa peduli adanya Raka, begitu pula dengan Raka.

Ankaa dihampiri oleh Kurnia, diajaknya main game bareng. Ankaa pun langsung mendudukkan dirinya, dan mulai me login game dengan seru serta tawa yang selalu terpancar dari dirinya.

Selang beberapa saat, Ankaa dihampiri oleh gerombolan dari kelas MIPA. Mengajak Ankaa untuk ikut mengobrol sebentar. Namun Ankaa menolak, dan mukanya pun berubah jadi bete. Raka yang duduk dipojokan itu pun, tak melihat dan tak peduli akan Ankaa. Sampai-sampai ada temannya yang menegur mereka.

"Woi! Kaa! Deketan napa"

"Lo juga Rak, deketan napa"

Namun Raka dan Ankaa tak merespon ocehan temannya itu.

Jam mapel kedua sudah dimulai. Seperti jam pertama, Ankaa masuk-masuk duduk aja di bangku belakang Aylin. Aylin menatapnya heran, begitu juga dengan yang lainnya. Namun Ankaa malah cengar-cengir, kagak tau dah kenapa. Sumpah gedeg banget liatnya tauk.

°•°Next day lage....

Masih sama seperti hari-hari kemarin, Raka dan Dio tiba lebih dulu tanpa Ankaa. Tak lama setelah mereka duduk, Ankaa datang dan menghampiri Dio. Saat Ankaa hendak duduk jauh dari Raka dan Dio, Raka memanggilnya.

"Ankaa... Sini bentar"

Ankaa menoleh dan langsung menghampiri Raka dengan wajah galo, bete, emosi, bet mood, sedih, pokoknya es campur lah. Setelah berdiri di samping Raka, Ankaa hanya menunduk.

"Maaf kaa... Tapi semua demi kebaikan kita berdua... Aku gak bermaksud kok, aku terpaksa kaa harus ngelakuin ini... Dan aku mau, kamu jangan ngejauh lagi ya, kita jalanin ini kayak sebelum sekarang, okey" Ujar Raka pelan, biar gak ada yang denger.

Kemudian Raka menggapai tangan Ankaa, dan disuruhnya duduk disampingnya. Ini duduknya di atas ya, gak ngegembek di lantai kayak di part sebelumnya.

"Aku juga ngerasain apa yang kamu rasain kok kaa, jangan ngejauh lagi ya... Aku belom menuhin janjiku ke kamu" Lanjut Raka.

Setelah cukup lama Ankaa terdiam, akhirnya ia angkat bicara juga.

"Tapi kenapa kamu juga ikut ngejauh... Bahkan kayak orang gak kenal... Aku capek Rak... Aku capek kalo gini terus" Ankaa menundukkan kepalanya menahan tangis.

"Maaf..." Raka ingin sekali memeluk erat tubuh Ankaa saat ini, dan membiarkannya menangis sepuasnya didalam dekapannya. Tapi apa boleh buat, mereka sedang berada di sekolah, dan Raka pun hanya bisa menatap Ankaa bersalah.

Flashback
bentar yak, biar jelas🐣

Malam sabtu sebelum ujian minggu kedua, beberapa anak cowok sedang berada di bar. Raka ikut ke bar, tapi tak ikut minum, karena ia tak suka akan hal seperti itu. Sementara Ankaa, ia sudah minum banyak sekali, hingga mabuk berat.

moonlight start || BL (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang