Seven

324 75 8
                                    

Perlahan aku menjauhkan wajahku darinya dan menatap dirinya yang masih tampak terkejut dengan perlakuanku barusan.

"Y-n."

Aku menyebut namanya dengan hati-hati, takut ia menamparku atau semakin membenciku setelah pengakuanku sebulan yang lalu

Bukannya mendapatkan tamparan atau bentakan darinya, Yn malah menitihkan air matanya dan kemudian memelukku dengan cepat, membuat diriku yang tadinya takut semakin takut di buatnya.

Aku takut karena perlakuan barusan, ia mengalami trauma atau semacamnya.

"O-oppa. Hiks." Ia memanggilku dengan suaranya yang parau di sertai tangisan kecil

"Ya. Katakanlah, aku akan mendengarkan mu." Sahutku kemudian membalas pelukannya dan juga menepuk pelan punggungnya guna menenangkan

"Park Jimin, dia brengsek. Hiks hiks hiks." Ucapnya yang hanya ku balas dengan anggukan semata, karena faktanya Park Jimin itu memang brengsek

"Apa dia menyakitimu?" Tanyaku setelah ia terdiam cukup lama di dalam pelukanku

Yn mengangguk kemudian mengeratkan pelukannya padaku.

"Dia memutuskanku di hari ulang tahunku, oppa." Terangnya yang lantas membuat hatiku terkejut

Jujur saja, aku tak menyangka bahwa hari itu akan tiba juga saat Park Jimin memutuskan Yn.

Ku pikir ia akan mempertahankan Yn sembari sibuk berselingkuh di belakangnya.

Ternyata dia malah memilik selingkuhannya itu dan melepaskan gadis sebaik Yn.

Benar-benar bodoh.

"Oppa." Panggilnya sembari melepaskan pelukannya padaku, begitu juga aku yang ikut melepaskan pelukanku padanya

"Ya." Jawabku singkat, menatap dirinya yang juga menatapku

"Maaf." Ucapnya singkat lalu memalingkan pandangannya dariku

"Maaf karena aku sudah menyakiti oppa dan menghilang selama sebulan. Aku seperti itu karena aku malu dengan oppa. Aku juga merasa bersalah karena sudah menyia-nyiakan lelaki sebaik oppa untuk lelaki sebrengsek Park Jimin." Lanjutnya sembari menunduk dan meremas jari jemarinya sendiri

Apa ini pertanda baik atau buruk?

Apa kali ini ia akan menerimaku?

Ku harap iya.

Tak berselang lama, Yn mendongak menatapku sembari tersenyum simpul.

"Aku harap setelah ini oppa akan bertemu dengan gadis yang jauh lebih baik dari pada aku, karena oppa pantas bahagia juga." Lanjutnya yang sekali lagi menolak perasaanku setelah melalui waktu yang berat tanpanya

















Tbc





Seperti biasa, setelah baca cerita ini jangan lupa like dan komen ya gais. (◍•ᴗ•◍)❤ Dan terima kasih sudah baca cerita abal-abal ini. Love u all 💜

I Know, You Don't KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang