Nine

295 67 2
                                    

"Maaf, oppa." Batinku, sedikit melirik ke arah kaca jendela cafe yang menampilkan sosok dirinya yang berbalik pergi dari sana

"Yn, apa yang kau lihat?" Tanya Jimin yang seketika itu juga membuat diriku langsung menoleh ke arahnya sembari menggeleng kecil

Jimin tersenyum padaku lalu mengusap pipiku dengan lembut. "Minggu depan kita akan ke butik kenalan ibuku untuk mencoba pakaian pernikahan kita, jadi persiapkan dirimu." Ucapnya setelah itu, sedangkan aku hanya mengangguk dalam diam

Entahlah.

Aku merasa aku sudah tak memiliki perasaan apapun pada Jimin, tapi entah kenapa aku malah menerimanya kembali dan juga menerima lamarannya minggu lalu.

Minggu lalu, aku mungkin terlalu terharu padanya karena ia datang sendiri kepadaku dan mengakui kesalahannya. Ia bahkan berjanji kepadaku untuk tak menyelingkuhiku lagi.

Tapi, sekarang perasaan itu tak ada lagi. Aku sedikit menyesal menerima lamarannya dan permohonan maafnya jika harus mengobarkan perasaan orang lain yang jauh lebih baik darinya.

Ku akui, Namjoon memang lelaki yang jauh lebih baik dari Jimin. Buktinya, aku merasa bersalah padanya karena sudah menyakitinya sebanyak dua kali. Padahal selama ini, ia sudah baik kepadaku.

Aku...

Aku menyesal sekarang.

"Hei, kenapa diam saja? Kau masih-"

"Jimin, ayo kita tunda pernikahan kita bulan depan." Ucapku tiba-tiba, menyela ucapan Jimin padaku

"Kenapa? Apa kau belum percaya sepenuhnya padaku?" Tanyanya yang perlahan ku balas dengan anggukan kecil

Jimin terkekeh lalu berdiri dari duduknya. "Jika kau belum percaya padaku, kenapa kau menerima permintaan maaf dan lamaranku? Kau ingin mempermainkan ku juga?" Tanyanya dengan suara yang meninggi hingga membuat kami menjadi pusat perhatian di cafe ini

"Tidak. Aku hanya-"

"Tidak usah beralasan. Katakan saja kau memang tak percaya padaku. Atau kau sudah memiliki perasaan pada lelaki yang sudah lama menyukaimu itu? Iya kan?" Selanya menundingku

Benar.

Aku sepertinya memang sudah memiliki perasaan padanya. Buktinya, aku merasa sakit saat melihat punggung tegapnya yang terlihat melemah saat tadi ia berbalik pergi.

"Kenapa kau hanya diam saja? Kau mengakui tuduhanku padamu?" Tanya Jimin yang lantas ku jawab dengan anggukan yakin

Aku lantas berdiri dari dudukku dan menatap tajam dirinya yang menatap remeh padaku sembari tersenyum mengejek.

"Kau benar. Aku sudah memiliki perasaan padanya, makanya perasaanku perlahan pudar padamu. Karena itu, aku ingin membatalkan pernikahan kita. Jika kau memang sangat ingin menikah, kau bisa menikahi salah satu selingkuhanmu itu." Balasku, mengambil tasku lalu pergi meninggalkan Jimin setelah menumpahkan sedikit kekesalanku padanya

Selepas keluar dari cafe, aku langsung berlari ke arah studio Namjoon. Berharap ia kembali ke sana setelah melihatku tadi, dan berharap ia mau mendengarkan penjelasanku.

Tapi, apa yang aku dapatkan setelah sampai di tempat kerjanya. Hoseok mengatakan padaku bahwa ia tak kembali sejak keluar beberapa saat yang lalu. Hoseok juga tak tahu ia pergi kemana dan itu semakin membuatku merasa bersalah padanya.

Namjoon oppa, sebenarnya kau kemana? Aku ingin bertemu denganmu dan meminta maaf atas apa yang sudah ku lakukan padamu.

Aku mengaku bodoh dan aku juga menyukaimu.













Tbc



Sisa 1 part lagi terus end.

Kira-kira Yn bakalan ketemu sama Namjoon apa gak nih?.

Dan apakah cerita ini bakalan happy ending or sad ending?

Kalau kalian penasaran, like dan komen ya gais.

Love U ❤️

Purple U 💜

I Know, You Don't KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang