-08

10 4 0
                                    

-

cukup lama mereka berpelukan, dengan posisi yang masih sama.

dan tak terasa mereka tertidur.

-

"kak, bangun ini udah sore" ucap jaemin membangun kan mark

"hm..." jawab mark hanya berdehem, dan makin mengeratkan pelukannya

"ayoo bangunn..." rengek jaemin

mark bangun.

dia mengumpulkan nyawa nya sejenak

"kak, aku pulang dulu ya uda sore" ucap jaemin

"tunggu... aku yang anter" tahan mark

jaemin mengangguk.

"ayo.." ajak mark

mereka pun turun kebawah.

"mom, aku mau anter jaemin pulang" ucap mark

"yaudah hati-hati ya, mark jangan ngebut" ucap taeyong

taeyong memeluk jaemin.

"sering-sering main kesini" ucap taeyong

jaemin mengangguk.

"jaemin pulang dulu...." ucap jaemin memberikan senyumannya.

taeyong mengangguk.

-

mark sudah mengantar kan jaemin pulang kerumahnya.

dia mengendarai tanpa arah

motor nya membawanya ke sungai yang sangat indah dan tenang.

mark turun dari motornya

"nanti makan malam bareng daddy untuk pertama kali setelah gue dihukum, kenapa sekarang gue udah kikuk plus canggung, padahal kan nanti makan malem nya." ucap mark

"pengen kabur dari rumah...." ucap mark

rasa nyaman bersama keluarga, merasakan kehangatan keluarga sudah tidak dirasakan mark lagi.

bahkan rumahnya pun sudah tidak membuat nya merasa nyaman.

mark menghela nafas, dia mengusap wajahnya kasar.

"ini gua baru SMA, gimana entar pas kuliah?" ucap mark

"makin banyak yang gua tanggung." ucap mark

hari sudah mulai gelap, mark memutuskan untuk pulang.

-

dia masuk kerumahnya, dia belum melihat mobil daddynya, apa dia lembur? pikir mark

mark masuk ke kamarnya.

dan membersihkan dirinya

hari sudah gelap dan saatnya makan malam.

"daddy dimana?" tanya mark

"hari ini dia ga bisa makan malam sama kita, ada lembur" ucap taeyong

mark mengangguk.

jeno melirik sekilas wajah mark

****

mark mendudukkan dirinya dibalkon

apa daddynya menghindari nya? pikir mark

mark menjadi ovt.

helaan nafas terdengar.

"serba salah banget ya jadi gue, kabur aja kali ya? bisa gila yang ada gue disini" ucap mark

"gue emang kaya, tapi kalo disuruh milih gue pengen keluarga yang sederhana tapi harmonis." ucap mark

"kadang rasanya gue iri ngeliat keluarga yang kekurangan, tapi keluarga nya sangat harmonis." lanjut mark

"gue pengen hidup dengan jalan gue sendiri." ucap mark

"tanpa ada yang ngatur-ngatur hidup gue." lanjut mark yang menundukan kepalanya.

hidupnya terlalu banyak tekanan.

mark seperti robot yang diatur oleh daddynya

"gue kesepian, padahal gue dikelilingi keluarga yang lengkap..." ucap mark

"gua rasanya hidup tanpa arah, rasanya semua kosong." lanjut mark

"tuhan kau pasti mendengar ku, apa aku terlalu banyak mengeluh? apa kau bosan mendengar keluh-kesah ku? maafkan aku jika memang aku terlalu banyak mengeluh" ucap mark pandangan tak lepas dari langit

"aku tidak tau harus berbagi dengan siapa." ucap mark

"tapi tuhan apa kau tau, dilain sisi aku juga sangat berterima kasih kepada engkau memberikan keluarga yang lengkap untuk ku. keluarga yang sangat peduli untuk masa depan ku, walau mereka melukai ku tapi mungkin ini awal dari semuanya." lanjut mark

"terimakasih telah mendengar semuanya, ini sudah malam, selamat tidur." ucap mark menuju tempat tidurnya.

****

tbc

Menjadi yang sempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang